Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Subianto Bisa Jadi Jalan Tengah Redam Polarisasi di Pilpres 2024

Igor Digantara menyebut, majunya Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto dalam pilpres 2024 bisa menjadi jalan tengah yang terbaik dalam memi

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Prabowo Subianto Bisa Jadi Jalan Tengah Redam Polarisasi di Pilpres 2024
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko WidodoIJokowi) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Digantara menyebut, majunya Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto dalam pilpres 2024 bisa menjadi jalan tengah yang terbaik dalam memitigasi terjadinya polarisasi di masyarakat.

Terutama, perbedaan pandangan politik pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) purnabakti.

"Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, bisa dianggap sebagai jalan tengah terbaik pasca-berakhirnya kepemimpinan Jokowi di 2024 nanti. (Prabowo) punya elektabilitas dan berkinerja paling baik sebagai pembantu Presiden," kata Igor Digantara kepada wartawan, Rabu (20/4/2022).

Igor menambahkan, Prabowo selama ini memiliki elektabilitas paling tinggi di mayoritas survei capres. 

Dimana, beberapa survei juga mengungkapkan Prabowo adalah menteri dengan kinerja terbaik.

Selain itu, Prabowo juga dinilai lebih matang, tegas, dan punya koneksi luas di dalam dan luar negeri.

Lebih jauh, Igor menjelaskan, seharusnya kelompok 'cebong' dan 'kadrun' bisa bersatu menyusul bergabungnya Prabowo bergabung ke dalam pemerintahan. Namun, faktanya saat ini polarisasi masih terjadi.

Berita Rekomendasi

Polarisasi dapat terlihat dari beberapa hal. Ia mencontohkan, beberapa kalangan bersorak menghina saat Rizieq Shihab ditanggap.

Kalangan lainnya pun bukan prihatin, melainkan bersyukur gembira kala Ade Armando dikeroyok di tengah-tengah aksi, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Saat Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Beli Blangkon Khas Madura

"Polarisasi antara kadrun vs cebong jika terus berlangsung pasca-kepemimpinan Jokowi di 2024 nanti, tentu kontraproduktif terhadap proses pembangunan menuju Indonesia Emas. Teman atau saudara bisa bersitegang hanya karena beda paham. Salah satu kebutuhan penting bangsa Indonesia ke depan adalah kohesi kebangsaan (keharmonisan). Bangsa yang tidak terpecah-belah karena bangga saling caci (hate speech)," katanya.

Maka dari itu, menurut Igor, perlu figur kuat yang bisa menjembatani dan menyelesaikan polarisasi tersebut pasca-kepemimpinan Jokowi. 

"Bisa dikatakan Prabowo adalah sosok yang paling tepat untuk itu,” ucap Igor.


"Jika publik ingin melanjutkan program dan kebijakan positif dari Presiden Jokowi serta menyempurnakannya, maka Prabowo bisa menjadi solusi dan pilihan. Dengan background militer, Prabowo paling punya keberanian untuk mencegah atau menghilangkan polarisasi yang tajam di tengah masyarakat," jelasnya.

Sebelumnya, politikus senior PDI Perjuangan (PDIP) Panda Nababan menyebut ada empat menteri Jokowi yang akan maju sebagai calon presiden 2024. 

Dalam diskusi berjudul 'Menteri Menteri Mau Nyapres, Ngadu ke Jokowi' yang disiarkan kanal YouTube Total Politik, Panda menyebut empat menteri itu adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Mayoritas di antaranya secara terang-terangan menjawab "mau". 

Namun, Prabowo pun mengaku akan maju capres jika di izinkan oleh Jokowi.

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno pun menilai, Prabowo memberikan jawaban yang paling santun ketika ditanya Jokowi tentang niatannya maju Pilpres 2024 itu.

"Iya, persis. Prabowo tentu menjaga betul image-nya sebagai menteri Jokowi yang tak boleh ada kesan nyambi untuk urusan 2024. Jadi, fokus kerja saja sebagai Menhan," ujarnya.

Adi mengatakan dukungan Jokowi memiliki kontribusi kepada calon yang direstuinya mengingat masih memiliki pengaruh kuat pada pilpres mendatang. 

Karenanya, Prabowo juga tidak ingin gegabah dengan langkah politik yang diambilnya.

"Dukungan Jokowi menjadi variabel penting bagi Prabowo untuk menang," jelas Adi.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas