Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antisipasi Macet Parah, Jokowi Imbau Pemudik yang Lewat Jalur Darat Agar Mudik Lebih Awal

Untuk moda transportasi lainnya, Jokowi memperkirakan masih ada kapasitas yang lebih longgar.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Antisipasi Macet Parah, Jokowi Imbau Pemudik yang Lewat Jalur Darat Agar Mudik Lebih Awal
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
ANTRIAN PENUMPANG BUS - Ratusan calon penumpang menunggu kedatangan bus yang akan membawa mereka dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat menuju Padang, Sumatera Barat, Rabu (20/4/2022). Meski belum melonjak namun jumlah penumpang jurusan Padang terbilang sangat ramai. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengimbau masyarakat agar segera mudik lebih awal sebelum akhir April 2022 atau menjelang perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah.

Jokowi meyakini pemudik yang berangkat lebih awal akan terhindar dari kemacetan yang sangat parah di akhir April.

"Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat untuk pemudik yang pakai mobil agar lebih awal mudiknya untuk mengantisipasi kemacetan," kata Jokowi saat berkunjung ke Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (20/4/2022).

Menurutnya, angka pemudik kendaraan mobil dan sepeda motor jumlahnya tidak sedikit.

Mobil berkisar 23 juta dan sepeda motor 17 juta.

Mantan Wali Kota Solo itu mengakui jika persoalan mudik di jalur darat cukup menguras keringat.

Sehingga dia meminta peran masyarakat agar memperhatikan imbauan pemerintah.

Berita Rekomendasi

"Yang berat adalah pemudik yang lewat darat. Sebab ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan mudik. Angka-angka ini bukan angka kecil," ungkap Jokowi.

Ia juga meminta pihak-pihak terkait untuk memperhatikan betul masalah ini. Di antaranya dengan mengoptimalkan keberadaan traffic dan rekayasa lalu lintas.

"Sehingga saya peringatkan, untuk manajemen lalu lintas, dan manajemen traffic-nya ini betul-betul disiapkan. Karena yang saya takutkan di tanggal 28, 29, dan 30 April ini akan macet total," ujarnya.

Sebab bila tidak ada rekayasa lalu lintas, pemerintah mengaku akan kewalahan.

Baca juga: Mudik Lebaran, Pemerintah Minta Pemudik Manfaatkan Aplikasi Kesehatan untuk Telekonsultasi

Solusi lain yang dilakukan pemerintah adalah dengan memberlakukan pengaturan ganjil-genap pengaturan untuk satu arah one way.

Sedangkan untuk mobil truk rencananya untuk sementara akan dilarang masuk jalan tol.

Untuk moda transportasi lainnya, Jokowi memperkirakan masih ada kapasitas yang lebih longgar.

"Yang lewat udara saya kira masih ada ruang yang lebih longgar. Kereta api juga masih ada sedikit ruang yang masih longgar," katanya.

Sementara itu Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan melaksanakan Operasi Ketupat 2022 untuk pengamanan momen mudik Hari Raya Idul Fitri.

operasi ini akan digelar selama 12 hari, mulai Kamis (28/4/2022) hingga Senin (9/5/2022).

Operasi tahun ini juga akan melibatkan personel gabungan dari beberapa instansi, yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI), Pemerintah Daerah (Pemda), dan stakeholder atau pemangku kebijakan lainnya.

Secara keseluruhan, jumlah personel gabungan yang akan dikerahkan dalam Operasi Ketupat mencapai 144.392.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, Operasi Ketupat tahun ini dilakukan dengan mengutamakan rekayasa lalu lintas.

Mekanisme rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan, yaitu one way atau satu arah dan ganjil-genap, khususnya pada beberapa ruas jalan tol.

"Operasi Ketupat tahun ini mengedepankan kelancaran pelaksanaan arus mudik dan balik lebaran melalui rekayasa lalu lintas," ujar Ramadhan, Selasa (19/4/2022).

Sedangkan Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Korlantas Polri Kombes Eddy Djunaedi mengatakan, khusus arus mudik di Pulau Jawa diperkirakan ada 23 titik gerbang tol (GT) yang rawan terjadinya kemacetan saat arus mudik Lebaran 2022.

Titik itu tersebar di jalan tol mulai dari Jakarta-Cikampek (Japek) hingga ke wilayah Jawa.

"Ada 23 gate tol yang rawan terjadi kepadatan," kata Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Korlantas Polri Kombes Eddy Djunaedi saat dikonfirmasi, Selasa (19/4/2022).

Baca juga: Dapat Cuti dan Mudik, ASN Dilarang Bukber dan Open House Lebaran 1443 H

Dari data yang diberikan Polri, gerbang tol yang rawan terjadinya kemacetan berada di GT Cikupa dan GT Merak untuk pemudik dari Jakarta arah Banten.

Potensi rawan kemacetan juga diprediksi bakal terjadi di GT Halim, Cikunir 2 dan 6, Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Palimanan, Cileunyi, Padalarang, Pasteur, Ciawi untuk pemudik dari Jakarta arah Jawa Barat.

Lalu, GT Pejagan, Brebes, Pemalang, Kalikangkung, Krapyak, Banyumanik, Kejapanan, Singorasi, Pandaan, Sidoarjo 2, Porong Sidoarjo dan Gunung Sari untuk pemudik dari Jakarta arah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Polri tengah mengantisipasi adanya kemacetan saat arus mudik dan arus balik Lebaran 2022.

Korps Bhayangkara merencanakan bakal adanya sistem ganjil genap di sejumlah ruas tol.

Menurut Eddy, pihaknya juga sekaligus akan memberlakukan sistem rekayasa lalu lintas satu arah atau one way.

Untuk arus mudik, pemberlakuan one way akan dimulai di sepanjang jalan tol Jakarta-Cikampek hingga Kalikangkung.

Meski ada pemberlakuan kebijakan ganjil genap di sejumlah ruas tol, Polri tidak akan melakukan razia dan checkpoint saat arus mudik Lebaran 2022.

"Tidak ada razia, saya ulangi, tidak ada razia, tidak ada checkpoint," ujar Brigjen Ahmad Ramadhan.(tribun network/igm/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas