Dapat Kuota 100.051 Jemaah, Wapres Ma'ruf Amin: Antrian Haji Indonesia Makin Panjang
Wakil Presiden KH Maruf Amin mengaku bersyukur masyarakat Indonesia bisa kembali menunaikan ibadah haji pada tahun ini.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden KH Maruf Amin mengaku bersyukur masyarakat Indonesia bisa kembali menunaikan ibadah haji pada tahun ini.
Indonesia akhirnya dapat memberangkatkan jemaah haji setelah dua tahun tidak ada pemberangkatan akibat pandemi Covid-19.
"Kita syukurilah, kita terima, karena sudah dua tahun kita tidak banyak yang berhaji," kata Maruf Amin melalui keterangan tertulis, Jumat (22/4/2022).
Pada tahun ini, Indonesia akan memberangkatkan 100.051 jemaah haji disertai 1.901 petugas.
Maruf Amin mengatakan Pemerintah Indonesia akan menerima meskipun sebenarnya kuota saat ini belum seperti kuota sebelum pandemi.
Sebab, hanya Pemerintah Arab Saudi yang tahu kondisi dan berapa jumlah orang yang boleh berkunjung ke tanah suci.
"Kita biasanya kalau normal itu di atas 200.000 jamaah, sekarang kita diberi 100.000 lebih," ucap Ma'ruf.
Baca juga: Kementerian Agama Mulai Berikan Vaksinasi Booster untuk Jemaah Haji
Meskipun demikian, menurutnya, pemberian kuota tersebut tetap harus diterima dan disyukuri karena Indonesia termasuk negara yang memperoleh kuota cukup banyak dibandingkan negara lain.
"Jadi kita terima saja berapa jumlahnya dan kita termasuk yang memperoleh [jumlah] cukup istimewa, sebab yang lainnya kan di bawah kita, dan kita cukup lumayan," kata Maruf.
Namun demikian, Maruf juga meminta masyarakat agar tetap bersabar.
Sebab, belum normalnya jumlah kuota haji secara otomatis menyebabkan waktu antrian pemberangkatan haji yang semakin lama.
"Memang terpaksa antrian kita makin panjang karena dua tahun tidak terpenuhi, kemudian sekarang baru dapat 100.000, sehingga terpaksa antrian menjadi lama lagi," ucap Maruf.
Baca juga: Minta Anak Buahnya Tidak Santai-santai Persiapkan Haji, Menteri Agama: Kita Bisa Tidak Cuti
"Ya yang biasanya itu ada yang memang 10 tahun, ada yang 20 tahun, 15 tahun terpaksa mungkin dua tahun lebih [pandemi] ini, bisa bertambah lagi," tambah Maruf.
Dirinya mengaku akan lebih bersyukur lagi apabila nantinya ternyata Indonesia diberi kuota yang lebih banyak.
"Karena memang yang punya kewenangan untuk memberikan kuota itu adalah Pemerintah Arab Saudi," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah mengumumkan Indonesia akan memberangkatkan 100.051 jemaah haji disertai 1.901 petugas pada tahun ini.
Pemberangkatan kelompok terbang (kloter) pertama jemaah haji Indonesia akan dilaksanakan pada 4 Juni 2022.