Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Moeldoko Sebut Pergerakan NII Telah Masuk ke Masyarakat, Ingatkan Masyarakat Agar Tak Terpengaruh

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan tangapannya terkait adanya gerakan kelompo Negara Islam Indonesia (NII).

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
zoom-in Moeldoko Sebut Pergerakan NII Telah Masuk ke Masyarakat, Ingatkan Masyarakat Agar Tak Terpengaruh
Capture YouTube Dr Moeldoko
Tangkapan layar Moeldoko dalam channel YouTubenya Dr Moeldoko yang ditayangkan pada Kamis (14/4/2022) 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan tanggapannya terkait adanya gerakan kelompok Negara Islam Indonesia (NII).

Moeldoko mengatakan saat ini gerakan NII telah masuk di tengah masyarakat.

Menurut Moeldoko, NII memberikan pengaruhnya ke masyarakat dengan menjadikan para ASN hingga mahasiswa untuk jadi sasarannya.




Termasuk juga para aparat keamanan, melalui berbagai institusi, serta pengusaha.

Baca juga: Densus 88 Ungkap NII Tak Hanya Berencana Lengserkan Jokowi, Tapi Siapa Saja yang Jadi Presiden

"Jangan salah, itu sudah berada di tengah-tengah kita. Siapa yang menjadi unsur-unsur yang terpengaruh? Melalui ASN, melalui aparat keamanan, melalui mahasiswa, melalui berbagai institusi dan termasuk pengusaha," kata Moeldoko dilansir tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (24/4/2022).

Perlu diketahui NII merupakan gerakan ideologis yang awalnya muncul dibawah pimpinan Kartosoewirjo pada 1947.

Kemudian NII berkembang di luar Jawa dengan dipimpin oleh Kahar Muzakar.

BERITA TERKAIT

Moeldoko menegaskan bahwa NII ini tidak pernah mati dalam melanjutkan garis perjuangannya.

Baca juga: Densus 88: NII Jalin Kontrak dengan Pandai Besi Tradisional untuk Produksi Masif Persenjataan

Namun mereka saat ini memiliki pola gerakan dan strategi yang berbeda dibandingkan era-era sebelumnya.

Salah satunya dengan melakukan pendekatan perebutan hati dan pikiran para sasarannya.

"Sekarang gerakan yang dia kembangkan adalah perebutan heart (hati) and mind (pikiran)," terang Moeldoko.

Moeldoko menilai pendekatan perebutan hati dan pikiran, seperti baiat dan doktrin ini termasuk cukup sulit untuk diatasi.

Baca juga: Soal Isu NII di Sumbar Hendak Gulingkan Pemerintah, Andre Rosiade Yakin Rakyat Minang Cinta NKRI

Karena NII cenderung melakukan kamuflase agar tidak dikenali, sehingga membuatnya leluasa untuk memengaruhi orang lain.

"Dan lebih dahsyat lagi, dia bergerak dengan cara menyembunyikan diri, Taqiyyah. Dia kamuflase agar tidak dikenali dari awal sehingga dia memiliki keleluasaan untuk memengaruhi orang lain. Hati-hati, ada di tengah-tengah kita," tegasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas