Rusia Dituding Sebar Hoax Soal Rencana Serangan Kimia di Pelabuhan Pivdenny Ukraina
Bratchuk pun meminta penduduk setempat untuk memverifikasi berita yang selama ini mereka konsumsi.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ODESA - Federasi Rusia diklaim menyebarkan laporan palsu tentang serangan kimia yang diduga sedang dipersiapkan dan menargetkan wilayah pelabuhan Pivdenny Ukraina.
'Secara sinis', Rusia pun menuduh Ukraina melakukan plot tersebut.
Seperti yang disampaikan Juru bicara Administrasi Militer Daerah Odesa, Serhiy Bratchuk.
"Odesa dan wilayah sekitarnya tetap menjadi fokus utama pasukan psyop khusus Rusia yang sejauh ini menggunakan 'alibi informasi', memperingatkan kemungkinan provokasi di kota-kota Ukraina selama Paskah, termasuk Odesa," kata Bratchuk.
Menurutnya, propaganda Rusia dimulai dengan menyebarkan disinformasi tentang 'senjata kimia Ukraina' pada awal Maret lalu, saat Kremlin mengklaim bahwa Ukraina terlibat dalam program bersama dengan Pentagon Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Mantan Kanselir Gerhard Schroeder Ingatkan Jerman Sangat Butuh Rusia
Hal ini mengacu pada laboratorium untuk pembuatan senjata kimia dan biologis yang beroperasi di Ukraina.
Tudingan ini pun langsung dibantah Kedutaan Besar AS di Ukraina pada 9 Maret lalu.
Dikutip dari laman Ukrinform, Minggu (24/4/2022), ia menilai isu tentang serangan senjata kimia di pelabuhan Pivdenny juga merupakan bagian dari psyop, sepotong informasi yang salah dan sengaja diedarkan oleh Rusia serta dirancang untuk 'mengalihkan perhatian internasional dari kejahatan berdarah negara itu'.
Bratchuk pun meminta penduduk setempat untuk memverifikasi berita yang selama ini mereka konsumsi.
Baca juga: Polandia Telah Menyerahkan Bantuan Pertahanan Lebih dari 1,6 Miliar Dolar AS ke Ukraina
"Tujuan Rusia adalah untuk menyebarkan kepanikan diantara orang-orang. Ini tentang tekanan psikologis, pertama-tama pada penduduk sipil. Ini juga tentang membenarkan provokasi masa depan mereka sendiri, yang mungkin telah mereka persiapkan untuk kita," tegas Bratchuk.
Perlu dicatat bahwa Rusia telah mencoba meluncurkan serangan rudal terhadap fasilitas di pelabuhan Pivdenny, yang berhasil dilawan oleh unit pertahanan udara Ukraina pada Sabtu malam, saat dua rudal jelajah Rusia yang terbang menuju pelabuhan itu diklaim telah dijatuhkan.
Sebelumnya pada 23 April lalu, Rusia telah menembakkan rudal ke Odesa.
Serangan itu pun merenggut 8 nyawa, menyebabkan sedikitnya 18 warga sipil terluka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.