Terkait Fenomena Hepatitis Akut, Pakar Sebut Perlu Perkuat Surveilans dari Faskes Tingkat Dasar
Surveilans harus dibangun dari fasilitas kesehatan sampai tingkat dasar. Dimulai dari praktik pribadi, klinik, puskesmas sampai ke rumah sakit.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan pandemi Covid-19 memiliki banyak pelajaran yang bisa diambil.
Salah satunya adalah memperkuat sistem kesehatan dan deteksi dini.
Di sisi lain, menurut Dicky apa yang direncanakan pemerintah menyikapi masalah Hepatitis akut misterius sudah tepat.
Namun memang bio surveilans harus dibangun dari fasilitas kesehatan sampai tingkat dasar. Dimulai dari praktik pribadi, klinik, puskesmas sampai ke rumah sakit.
Baca juga: Cara Mencegah Hepatitis Akut pada Anak, Menular Lewat Saluran Cerna dan Pernapasan
Bio surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistemik.
Itu dilakukan secara terus menerus, serta diperlukan penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.
"Ini akan memberikan suplai informasi data yang memadai. Bila terjadi atau munculnya suatu penyakit baru. Bisa juga karena ada perubahan penyakit yang ada," ungkap Dicky pada Tribunnews, Minggu (8/4/2022).
Baca juga: Bayi Laki-laki Berusia 10 Bulan di Singapura Menderita Hepatitis Akut
Itulah sebabnya, dalam menyikapi atau merespons Hepatitis perlu ada peningkatan dan perbaikan dari sistim surveilans.
Kemudian menanggapi fenomena ini perlu membangun komunikasi dengan publik. Tentunya hal yang menjadi sangat penting adalah kolaborasi dengan dunia global.
Karena menurut Dicky, Indonesia masih terbatas dalam kemampuan deteksi dini atau sikuensing.