Seleksi Ketat, Menpora Sebut Kontingen Indonesia di Sea Games Vietnam Lebih Ramping
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali mengatakan seleksi kontingen Indonesia pada Sea Games Vietnam dilakukan secara ketat.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
![Seleksi Ketat, Menpora Sebut Kontingen Indonesia di Sea Games Vietnam Lebih Ramping](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/upacara-pelepasan-tim-indonesia.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali mengatakan seleksi kontingen Indonesia pada Sea Games Vietnam dilakukan secara ketat.
Pengiriman kontingen kali ini kata Amali didasarkan pada hasil rekomendasi tim review yang terdiri dari akademisi, praktisi, perwakilan KONI dan perwakilan KOI.
“Dalam pengiriman ke Sea Games ke-31 ini mulai diterapkan penyeleksian secara ketat,” kata Amali dalam acara pelepasan kontingen Indonesia pada ajang Sea Games Vietnam, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (9/5/2022).
Amali mengatakan jumlah kontingen yang diberangkatkan pada ajang Sea Games 2022 sebanyak 776 orang. Terdiri dari atlet 499 orang, official 214 orang, pendamping 63 orang.
“Dengan mengikuti 318 nomor pertandingan dari 32 Cabor,”katanya.
Jumlah tersebut kata Amali jauh lebih kecil daripada kontingen yang diberangkatkan pada ajang Sea Games di Filiphina pada 2019 lalu yaitu 1304 orang terdiri dari atlet 841 orang, official 300 orang, pendamping 163 orang.
“Walaupun jumlahnya berkurang tetapi diharapkan tetap dapat menjadi tolok ukur pembinaan prestasi olahraga nasional,” katanya.
Sebelumnya Amali mengatakan bahwa pengiriman kontingen Indonesia pada Sea Games Vietnam 2022 berbeda dengan pengiriman kontingen Sea Games sebelumnya.
Pengiriman kontingen kali ini kata Amali didasarkan pada hasil rekomendasi tim review yang terdiri dari akademisi, praktisi, perwakilan KONI dan perwakilan KOI.
Baca juga: Menpora Jelaskan Perubahan Mendasar Pengiriman Kontingen Indonesia ke Sea Games Vietnam
“Telah dilakukan perubahan mendasar termasuk perubahan paradigma adalah hal yang menjadi pembeda untuk pengiriman kontingen Sea Games kali ini,” katanya.
Perubahan pengiriman atlet pada Sea Games Vietnam kali ini kata Amali tidak terlepas dari arahan Presiden Jokowi untuk melakukan review total terhadap ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional. Buah dari arahan tersebut yakni lahirnya desain besar olahraga nasional dan telah dikuatkan oleh Perpres nomor 86/2021 yang menjadikan target utama pembinaan prestasi olahraga nasional adalah peringkat Indonesia di tingkat dunia pada setiap Olimpiade.
“Sedangkan Asian Games dan Sea Games ditempatkan hanya sebagai sasaran antara saja untuk penentuan keikutsertaan kontingen Indonesia pada setiap multi event olahraga internasional,” katanya.
Amali berharap dengan perubahan ini maka atlet yang diberangkatkan serta momor pertandingan dari cabang olahraga yang diikuti benar-benar berdasarkan track record, catatan prestasi serta pertimbangan objektif lainnya.
“Bukan berdasarkan alasan subjektif. Kita sedang membangun pembinaan prestasi olahraga nasional yang kuat, dilaksanakan secara sistematis, terstruktur dan berkelanjutan yang hasilnya baru bisa didapatkan beberapa tahun yang akan datang. Kita tidak bisa lagi mengharapkan hasil prestasi secara instan,” katanya.