Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BPBD DKI Sebut 18 Kecamatan di Ibu Kota Berpotensi Rawan Kekeringan

"Daerah-daerah yang belum terlayani oleh jaringan perpipaan air bersih juga perlu diwaspadai," ungkapnya.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in BPBD DKI Sebut 18 Kecamatan di Ibu Kota Berpotensi Rawan Kekeringan
Tribunnewswiki.com
Contoh poster tentang dampak siklus air terhadap kehidupan 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan peta rawan kekeringan di ibu kota masih dapat mengacu pada rilis BMKG di tahun 2019.

Berdasarkan rilis tahun 2019, terdapat 15 kecamatan yang masuk wilayah rawan kekeringan di Jakarta. Wilayah itu antara lain Menteng, Gambir, Kemayoran, Tanah Abang, Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, Penjaringan, Tebet, Pasar Minggu, Setiabudi, dan Makasar, Pulogadung, Cipayung.

"Untuk tahun ini, BMKG belum mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis untuk wilayah yang lebih spesifik di Jakarta. Namun apabila merujuk pada peringatan dini kekeringan meteorologis yang pernah dikeluarkan oleh BMKG pada tahun 2019, kala itu terdapat 15 kecamatan yang masuk ke dalam daerah rawan terjadi kekeringan," kata Isnawa dalam kepada wartawan, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Antisipasi Kekeringan di Musim Kemarau, BPBD DKI Jakarta Koordinasi Siapkan Air Bersih

Selain 15 kecamatan tadi, wilayah rawan kekeringan juga perlu diwaspadai pada daerah yang belum terlayani jaringan pipanisasi air bersih. Meliputi, Jagakarsa, Pasar Minggu dan sebagian wilayah Cilandak.

"Daerah-daerah yang belum terlayani oleh jaringan perpipaan air bersih juga perlu diwaspadai," ungkapnya.

Adapun berdasarkan prakiraan musim kemarau yang dirilis BMKG, rata - rata wilayah DKI sudah masuk musim kemarau pada April. Wilayah Jakarta Timur dan Selatan baru masuk musim kemarau pada bulan Juni 2022.

Berita Rekomendasi

Sementara puncak musim kemarau diprakirakan akan terjadi pada bulan Juli - September 2022.

Baca juga: Krisis Iklim Picu Kekeringan di Kawasan Timur Tengah

Dampak dari musim kemarau tersebut yakni kekeringan yang mengakibatkan pada kelangkaan air bersih dan peningkatan polusi udara.

Menyikapi hal ini, masyarakat diimbau mulai melakukan penghematan air dalam rangka persiapan peralihan musim kemarau. Upaya penghematan air diharapkan dapat jadi gaya hidup baru yang diterapkan warga ibu kota.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas