Dinkes Pastikan Belum Ada Kasus Hepatitis Akut di Jabar, tapi akan Tetap Waspada
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar, Ryan Bayu Santika Ristandi, mengungkapkan belum ditemukan kasus Hepatitis Akut.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Inza Maliana
Kini, jumlah kasus dugaan hepatitis akut ini meningkat menjadi 18 kasus, Kamis (12/5/2022).
Baca juga: Benarkah Hepatitis B dan C Bisa Menular Lewat Pembuatan Tato dan Tindik? Ini Penjelasan Dokter
Budi menyebut, pihaknya telah berdiskusi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dan Inggris setelah Idul Fitri.
Namun, belum ada jawaban pasti soal penyebab kasus hepatitis akut.
"Dan kami sudah mendapatkan banyak informasi, memang kesimpulannya belum bisa dipastikan virus apa yang 100 persen menyebabkan adanya penyakit hepatitis akut," jelasnya.
“Sekarang penelitian sedang dilakukan bersama-sama oleh Indonesia bekerjasama dengan WHO dan juga bekerjasama dengan Amerika dan Inggris untuk mendeteksi secara cepat penyebabnya apa,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Menkes menjelaskan, virus penyebab hepatitis akut menular melalui asupan makanan atau lewat mulut.
Untuk itu, Menkes mengimbau masyarakat untuk rajin cuci tangan dan memastikan kesehatan asupan makanan setiap anak-anak.
"Jadi kita pastikan apa yang masuk ke anak-anak kita untuk bersih, karena ini menyerang di bawah 16 tahun dan lebih banyak lagi di bawah lima tahun," ungkap Budi.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Fahdi Fahlevi, Kompas.com/Mutia Fauzia, Kontan.co.id/Syamsul Ashar)
Simak berita lainnya terkait Hepatitis Akut