Dinkes Pastikan Belum Ada Kasus Hepatitis Akut di Jabar, tapi akan Tetap Waspada
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar, Ryan Bayu Santika Ristandi, mengungkapkan belum ditemukan kasus Hepatitis Akut.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Dinas Kesehatan Jawa Barat (Jabar), dr. Ryan Bayu Santika Ristandi mengungkapkan, belum ditemukan kasus hepatitis akut di wilayahnya.
Hingga Kamis (12/5/2022), tidak ada kasus hepatitis akut di Jawa Barat.
Meski demikian, Ryan menyebut, pihaknya akan tetap waspada.
Mengingat, Kemenkes telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua minggu terakhir setelah WHO menyatakan kasus hepatitis akut menyerang anak-anak yang belum diketahui penyebabnya ini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Baca juga: Ciri-ciri Gejala Hepatitis Akut, Apa Penyebabnya? Bagaimana Pencegahannya? Simak Penjelasan Berikut
“Hepatitis Misterius yang belum diketahui penyebabnya sampai saat ini belum ada di Jawa Barat,” ucapnya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Kamis malam.
Lebih lanjut, Ryan menyebut, sudah melakukan pertemuan dengan para tenaga kesehatan di Jawa Barat untuk memastikan tidak ada kasus Hepatitis Akut.
“Namun demikian, dari hari pertama ada surat edaran kewaspadaan dari Kemenkes merespons dari WHO, kita langsung melakukan pertemuan virtual dengan 850 nakes seJawa Barat dari puskemasmas dan rumah sakit,” jelasnya.
“Kita pastikan sampai ke level terbawah di puskesmas, kita tetap waspada,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, ada 18 kasus dugaan hepatitis akut yang terdeteksi di Indonesia.
Dari total tersebut, sebanyak tujuh orang dilaporkan meninggal.
Sebelumnya, Kemenkes mengumumkan ada lima kasus kematian anak diduga akibat hepatitis akut hingga Selasa (10/5/2022).
Dengan rincian, tiga kasus berada di DKI Jakarta, satu kasus di Jawa Timur, dan satu kasus di Sumatera Barat.
Terbaru, ada tambahan kasus kematian dari DKI Jakarta dan Kalimantan Utara.
"Iya (tujuh kasus meninggal diduga akibat hepatitis akut), tambahan satu dari DKI Jakarta dan satu Kalimantan Timur," kata Nadia, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.