Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hepatitis Akut Misterius Kemungkinan Bagian dari Long Covid-19, Ini Kata Pakar Epidemiologi Soal Itu

Menurut riset di Israel, sekitar 90 persen kasus Hepatitis akut misterius terjadi pada anak yang dalam setahun terakhir pernah terinfeksi SARS-CoV-2.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Hepatitis Akut Misterius Kemungkinan Bagian dari Long Covid-19, Ini Kata Pakar Epidemiologi Soal Itu
Freepik
Ilustrasi anak sakit 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan jika dirinya sepakat dengan riset di Israel.

Riset itu memberi kesimpulan sementara bahwa Hepatitis misterius bagian dari Long Covid-19 itu sendiri. 




Sebab, menurut riset di Israel, sekitar 90 persen kasus Hepatitis misterius terjadi pada anak yang dalam satu tahun terakhir pernah terinfeksi SARS-CoV-2. 

Kata Dicky, hal itu bukan sesuatu yang baru. Mungkin akhir dari 2020, bahkan sepanjang 2021 terdapat kasus-kasus yang berkaitan dengan Covid-19 dan menyebabkan kematian. 

Baca juga: Soal Kemungkinan Penyebab Hepatitis Akut, Adenovirus Jadi Teori Terkemuka di Inggris

"Misalnya stroke, atau pengumpalan darah, atau pneumonia pada orang muda. Nah ini sebetulnya tidak terlalu jauh. Ini juga bisa kita lihat dampak ikutan pascaseseorang terinfeksi Covid-19," ungkapnya pada Tribunnews, Minggu (15/5/2022).

Namun, saat itu mungkin tidak menjadi perhatian besar karena segera diketahui dengan jelas penyebabnya yaitu Covid-19. Dan untuk Hepatitis misterius saat ini, kasus pandemi di dunia mulai melandai di sebagian negara.

BERITA TERKAIT

Ia pun menyayangkan pada beberapa negara maju yang tidak melakukan pemeriksaan serology terkait antibodi untuk Covid-19.

Di sisi lain Adenovirus sebagai penyebabnya Hepatitis menurutnya hipotesis ini lemah Karena untuk anak yang terdiagnosis parah, Adenovirus di dalam tubuh rendah sekali. 

Selain itu kasus yang banyak menimpa anak-anak menjadi kelompok paling rentan juga menjadi perhatian. Sehingga kasus ini secara emosional tentu lebih mendapatkan syok sosial lebih besar. 

"Oleh karena itu prinsip pencegahan harus diutamakan, sembari mendapatkan data yang lebih solid," tegasnya.

Pencegahan bisa dilakukan dengan aspek kebersihan personal, mencuci tangan, protokol kesehatan 5M dan melaksanakan vaksinasi. 

"Semua program penyakit yang dimungkinkan dengan vaksinasi kita harus lakukan. Khususnya untuk anak-anak," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas