Begini Suasana Perayaan Puncak Waisak di Vihara Buddha Dharma dan 8 Phosat Bogor
Vihara Buddha Dharma dan 8 Phosat di Desa Tonjong, Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggelar ibadah pada Hari Raya Waisak.
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Vihara Buddha Dharma dan 8 Phosat di Desa Tonjong, Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggelar ibadah pada Hari Raya Waisak tahun 2022/2566 BE, Senin (16/5/2022).
Pengurus Yayasan Vihara Buddha Dharma Andrean Halim mengatakan acara puncak perayaan Waisak akan dimulai pada pukul 15.00 WIB.
“Untuk acara puncak Waisak-nya itu jam 3 sore sampai selesai,” kata Andrean Halim saat ditemui di Vihara, Senin (16/5/2022).
Dia menambahkan untuk kegiatan dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB akan diisi sembahyang dan doa menjelang perayaan pucak Waisak.
“Untuk acara dari jam 8 sampai jam 2 siang itu detik-detik. isinya sembahyang, doa,” tuturnya.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi, sekira sejak pukul 12.00 WIB, umat Buddha sudah ramai mengunjungi Vihara Buddha Dharma dan 8 Phosat.
Umumnya mereka datang menggunakan kendaraan roda empat yang diparkir di halaman depan Vihara.
Para jemaat juga datang bersama keluarga. Mereka berdoa di setiap altar yang ada di Vihara.
Sebagai informasi, Vihara Buddha Dharma dan 8 Phosat di Desa Tonjong, Tajurhalang, Kab. Bogor, Jawa Barat, turut melaksanakan kegiatan ibadah pada Hari Raya Waisak tahun 2022/2566 BE yang jatuh pada hari Senin (16/5/2022).
Baca juga: Kapolres Jakarta Timur Pantau Prosesi Perayaan Waisak di Vihara Silaparamita Jatinegara
Pengurus Yayasan Vihara Buddha Dharma Andrean Halim mengatakan pihaknya membatasi kapasitas bagi umat yang akan beribadah secara langsung sebanyak 100 hingga 200 orang.
“Sekitar 100 sampai 200 maksimal (jumlah umat Buddha hadir fisik). Maksimal itu 200. Untuk online tidak ada, hanya offline,” kata Andrean Halim saat ditemui di Vihara Buddha Dharma dan 8 Phosat, Tonjong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/5/2022).
Dia menjelaskan, umat Buddha yang mengikuti ibadah dari awal hingga selesai ada sekira 50 orang. Kemudian sisanya, lanjut dia, adalah umat yang datang sembayang dan langsung pergi.
“Memang ada beberapa umat yang secara rutin ya kita undang tapi secara luas kita enggak,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.