Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Ade Armando soal Pengeroyokan Dirinya: Kalau Terlambat Ditolong, Mungkin Saya Meninggal

Ade Armando memberi pengakuan soal aksi pengeroyokan terhadap dirinya pada 11 April 2022 lalu. Ia menyebut ada kemungkinan meninggal saat kejadian.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Pengakuan Ade Armando soal Pengeroyokan Dirinya: Kalau Terlambat Ditolong, Mungkin Saya Meninggal
Tangkap layar dari YouTube CokroTV
Ade Armando muncul di channel YouTube tempat dirinya membuat konten opini yaitu Cokro TV. 

Beberapa orang di sekitar mencoba menyelamatkan Ade Armando dan menjauh dari kerumunan tersebut.

Aktivis Ade Armando dikeroyok sekelompok orang saat massa mahasiswa menggelar aksi demo di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).
Aktivis Ade Armando dikeroyok sekelompok orang saat massa mahasiswa menggelar aksi demo di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022). (Istimewa/Tangkap layar video viral)

Namun di tengah jalan, massa yang tidak diketahui dari mana tersebut mulai memukuli Ade Armando.

Dalam sebuah video yang beredar, Ade Armando lebih dulu dipukul dari belakang oleh seorang pria bertopi.

Setelah pukulan pertama itu, beberapa orang lainnya ikut mengeroyok Ade Armando.

Sang aktivis menerima pukulan secara bertubi-bertubi dari berbagai sisi.

Tampak satu orang yang coba menghalau aksi pengeroyokan dengan memegangi Ade Armando, tapi upaya itu gagal.

Ade Armando dikeroyok hingga tersungkur ke aspal. Bahkan, celana yang dikenakannya sampai terlepas.

Berita Rekomendasi

Tampang para pengeroyok Ade Armando terlihat jelas dalam video berdurasi 21 detik.

Baca juga: PROFIL Sekjen PAN Eddy Soeparno, Laporkan Pihak Ade Armando, Buntut Cuitan soal Penistaan Agama

Terkait pengeroyokan ini,Ade Armando mengalaminya selama sekitar 10 menit.

Polisi yang mendengar ada keributan segera membelah kerumunan dan berusaha menyelamatkannya.

Seorang perwira polisi kemudian memberanikan diri memasuki kerumunan dan mencegah aksi main hakim sendiri itu terjadi.

Ternyata, sosok perwira polisi itu adalah Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Setyo Koes Heryatno.

Setyo mendekati kerumunan dan segera menggendong Ade Armando untuk dibawa menjauh dari lokasi.

Namun saat Ade Armando digendong, massa tetap melempari botol dan batu ke arah pegiat media sosial itu.

Barisan polisi juga berusaha melindungi Setyo yang tengah menyelamatkan Ade Armando.

"Minggir-minggir, kasih jalan, kasih jalan," tuturnya.

Ade Armando pun dievakuasi ke dalam area kompleks parlemen.

Tampak wajahnya babak belur hingga mengeluarkan darah saat dievakuasi.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas