Distribusi Minyak Goreng Curah Banyak Kendala, Rosyid Arsyad: Sulit Turun Harga & Tidak Bisa Merata
Abdul Rosyid Arsyad mengatakan, jika selain kurangnya mobil tangki minyak Goreng adalagi masalah yang dialami saat melakukan distribusi.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Distribusi Minyak Goreng Curah dengan harga Rp.14.000 perliter dan Rp.15.500 perkilo di Kupang Nusa Tenggara Timur, disebut sempat mengalami kendala.
Hal tersebut dikarenakan kurangnya mobil tangki pengangkut Minyak Goreng Curah di wilayah tersebut sampai ke pelosok se NTT.
Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) Abdul Rosyid Arsyad mengatakan, jika selain kurangnya mobil tangki minyak Goreng adalagi masalah yang dialami saat melakukan distribusi.
"Seluruh agen dan pedagang di wilayah NTT yang tidak memiliki tangki penampung. Sehingga distribusi sempat sedikit tersendat ke agen dan pedagang, bagaimana bisa merata dan turun harga minyak goreng?" kata Rosyid kepada wartawan.
Dia menjelaskan, mobil tangki yang sudah kami sediakan terpaksa bertahan di setiap satu pasar dan melayani pembelian baik dari agen dan pemilik warung secara langsung.
Baca juga: Tingkat Kepuasan Publik ke Jokowi Turun Karena Migor, PKS: Jangan Sepelekan Kebutuhan Pokok Keluarga
DIkarenakan agen dan pedagang tidak memiliki tangki penampung, disarankan agen dan pedagang membeli jirigen ukuran 20 kg dan toren air ukuran sekitar 1.000 kg.
Sedikitnya agen dan pedagang yang siap membeli jirigen dan toren air dan masih banyak yang belum tersalurkan minyak goreng curah ke agen atau pedagang dan masyarakat.
Hingga akhirnya berinisiatif Komite Pedagang Pasar KPP bersama Gerakan Aspirasi Masyarakat dan Pedagang GASMAP, langsung bekerja sama dengan seluruh perkumpulan paguyuban UMKM, suku, etnis, elemen organisasi dan lintas agama di NTT.
Untuk bisa bersama-sama menyiapkan ribuan jerigen kosong dengan ukuran 5 kg dan 25 Kg, toren air kapasitas minimal 1,5 ton dan drum kapasitas ratusan kilo
Untukmenampung dan lancarnya distribusi minyak goreng curah agar langsung sampai ke masyarakat dan pedagang UMKM, dalam rangka stabilkan stok dan harga minyak goreng, untuk teraturnya jalur distribusi dibentuk jaringan distribusi se NTT.
Baca juga: Komisi III Nilai Wajar Kepercayaan Publik kepada Kejaksaan Agung Meningkat Usai Bongkar Mafia Migor
"Jerigen yang terkumpul itu diisi semua dengan minyak goreng curah, jadi kalau ada pedagang dan masyarakat yang ingin membeli minyak goreng curah takaran berapapun dengan cara ditukar jerigen," kata dia.
Menurut dia, cara ini lebih cepat distribusinya sehingga mobil tangki bisa melakukan distribusi ke pasar lain dan penjualan eceran kanvasing ke warga.
"Sekaligus kami data untuk dijadikan pelanggan dan langsung dibentuk titik lokasi distibusi terpusat di setiap kota kabupaten sampai kecamatan se NTT," tegasnya.
Dengan cara tersebut dirinya menjelaskan bisa menyuplai minimal 10 ton tiap harinya ke pasar-pasar dan warga yang berada di kota Kupang dan juga kota kabupaten yang berdekatan.