Kehadiran Para Tokoh Nasional pada Milad ESQ Dinilai Bentuk Dukungan Pembangunan Karakter Bangsa
Sementara itu, Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron, saat sambutannya menyatakan bahwa 7 Budi Utama ESQ hampir sama dengan 9 karakter yang dibutuhkan
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Forum Komunikasi Alumni (FKA) ESQ Ary Ginanjar Agustian mengapresiasi kehadiran para tokoh nasional pada acara syukuran Milad ke 22 ESQ yang digelar di Granada Ballroom Menara 165, Jakarta, Senin (16/5/2022).
Pada acara tersebut hadir secara langsung Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala BNPT Boy Rafli Amar, Wakil Ketua KPK Nurul Gufron, Sekjen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhadjar Diantoro, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang hadir dalam virtual zoom.
Selain itu hadir Sekjen Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono, Sekretaris Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mulyo Aji, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Arief Sulistyanto.
Baca juga: Lantik PAW Anggota MPR RI, Bamsoet Ajak Rawat Nilai-Nilai Pancasila
Kemudian Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional Sarwo Edi, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah dan Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Cholil Nafis, lalu Sekjen Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Nugraha.
"Ini merupakan bentuk dukungan dan komitmen dari para tokoh nasional terhadap pembangunan karakter bangsa," ujar Ary Ginanjar yang merupakan Founder ESQ Leadership Centre, dalam keterangan yang diterima, Selasa (17/5/2022).
Ary juga mengatakan saat ini sudah lebih dari 1,8 juta orang alumni ESQ dari berbagai penjuru dunia yang turut mewujudkan visi serta misi menuju peradaban Indonesia Emas 2045.
Untuk menyatukan semua alumni tersebut, ESQ saat ini sudah menyiapkan platform digital ESQ.Net. Platform ini berupa super aps yang menggabungkan SDM, e-commerce dan sosial media yang selama ini terpisah.
“ESQ sejak awal yakin dan percaya pada Visi Indonesia Emas yang kemudian menyebar di kalangan alumni, hingga kini menjadi cita-cita bangsa yang dicanangkan oleh Bappenas dan digaungkan oleh semua pihak baik itu akademisi, politisi, pelaku bisnis dan lainnya,“ ucap Ary.
Baca juga: KPK Fasilitasi Tim PPNS KLHK Periksa Bupati Langkat Terbit Rencana di Gedung Merah Putih
Sementara itu, Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron, saat sambutannya menyatakan bahwa 7 Budi Utama ESQ hampir sama dengan 9 karakter yang dibutuhkan oleh setiap penyelenggara negara agar bebas dari korupsi.
Ia menjelaskan, KPK sejak tahun 2004 sampai 2022 sudah hampir menangkap 1.400 koruptor. Namun ia menegaskan bahwa untuk membebaskan bangsa ini dari budaya korupsi bukan hanya dengan cara penangkapan namun bisa dengan cara pencegahan seperti memperbaiki sistem dan pembangunan karakter.
"Kami bersyukur ESQ dari tahun 2000 sudah sadar dan merasakan bahwa pentingnya pembangunan karakter itu lebih penting dari sekedar membangun otak, dari sekedar membangun keterampilan," ujarnya.
Ia juga menegaskan jangan sampai orang yang pintar tapi kurang karakternya dan spiritualnya. Lanjutnya mencontohkan, penguasa yang tidak berkarakter dan tidak berspiritual cenderung zalim, begitu pun pengusaha yang tidak berkarakter cenderung rakus.
"Intinya kami di lingkungan ESQ merasa menemukan tempat bahwa bangsa ini kedepan hanya akan mampu meraih Indonesia Emas yang sedang dicita-citakan kalau syaratnya berkarakter," ucapnya.
Diketahui, sebelum acara Syukuran Milad ESQ ke 22 tersebut didahului dengan pelantikan 23 Korwil dari 23 Provinsi dari seluruh Indonesia. Ikrar pun dipimpin dan dibacakan oleh Pendiri ESQ Ary Ginanjar yang diikuti oleh peserta.
"Saya berjanji bahwa saya senantiasa tunduk dan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, menjadikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI harga mati sebagai pedoman dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara," berikut bunyi poin 1 pada ikrar tersebut.