Pentingnya Strategi Keberlanjutan Antisipasi Ancaman Degradasi Tanah
Ancaman kelaparan yang bisa diakibatkan oleh degradasi tanah akan berdampak signifikan bagi seluruh masyarakat.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seruan agar ada kebijakan yang menyelamatkan tanah dari ancaman degradasi terus menggema.
Desakan ini terus menggaung seiring dengan diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP15 Perserikatan Bangsa-Bangsa Untuk Melawan Desertifikasi (UNCCD) di Abidjan, Pantai Gading, 9-20 Mei 2022.
Di Indonesia sendiri, seruan tersebut terus konsisten diluncurkan oleh Gerakan Save Soil.
Juru bicara dari Save Soil Indonesia Melli Darsa mengatakan ancaman kepunahan tanah itu nyata dan harus menjadi perhatian utama dalam strategi keberlanjutan nasional di Indonesia.
Menurutnya, ancaman kelaparan yang bisa diakibatkan oleh degradasi tanah akan berdampak signifikan bagi seluruh masyarakat.
"Kondisi tanah sedunia saat ini mengalami ancaman tak terlihat yang dan tidak disadari umat manusia, tetapi dampaknya amat luas dan strategis karena menyangkut urusan ketahanan pangan. Urusan perut lebih dari 7 miliar penduduk dunia dan 270 juta rakyat Indonesia," kata Melli dalam keterangannya, Selasa (17/5/2022).
"Kami menyerukan kepada para pembuat kebijakan untuk menjadikan isu kepunahan tanah dan degradasi lahan pertanian juga menjadi fokus utama disamping soal ketahanan energi dan transisi Indonesia ke Net Zero," jelasnya.
Pihaknya mendorong pemerintah membuat kebijakan yang bertujuan untuk membalikkan proses degradasi lahan pertanian di seluruh dunia.
Dengan demikian mencegah umat manusia dari ancaman kelaparan sebagai akibat terburuk dari proses degradasi tanah yaitu kepunahan tanah.
Untuk memperluas kesadaran dan menggalang dukungan lebih luas dari berbagai elemen masyarakat, Save Soil Indonesia menggelar long march di beberapa kota besar di Indonesia.
Pada Minggu (15/5/2022), long march ini dikuti oleh 116 peserta di Jakarta, 23 peserta di Bali, 13 peserta di Yogyakarta, 4 peserta di Surabaya, dan 24 peserta di kota-kota lainnya.
"Tujuan kami adalah untuk terus menggaungkan pentingnya kebijakan untuk mencegah kepunahan tanah dan menggalang lebih banyak dukungan dan berbagai elemen masyarakat karena soal tanah adalah soal keberlangsungan hidup kita semua," kata Melli.