Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PA 212 Curigai Keterlibatan Intelijen Hitam dari Indonesia: Ini Mirip dengan yang Dialami HRS

Dia menyebut kasus yang menimpa UAS itu persis apa yang dialami eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in PA 212 Curigai Keterlibatan Intelijen Hitam dari Indonesia: Ini Mirip dengan yang Dialami HRS
Kolase Instagram @ustadzabdulsomad_official
Kolase Instagram @ustadzabdulsomad_official 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus Ustaz Abdul Somad (UAS) dianggap mirip dengan apa yang dialami oleh Habib Rizieq Shihab (HRS) yang sempat ditolak saat akan masuk negara lain.

Demikian hal ini diungkapkan Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma’arif curiga.

Ia menduga kuat, ada ada informasi yang salah dan negatif tentang UAS yang disebar oleh “intelijen hitam” dari Indonesia.

"Sangat diduga kuat ada informasi yang salah dan negatif tentang UAS oleh intelijen hitam dari Indonesia ke Pemerintah Singapura," kata Sekretaris Dewan Syuro PA 212 Slamet Maarif kepada Tribunnews.com, Kamis (19/5/2022).

Dia menyebut kasus yang menimpa UAS itu persis apa yang dialami eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

"Ini mirip-mirip lah sama kasus HRS (Habib Rizieq Shihab) di berbagai negara," jelasnya.

Eks Ketua Umum (Ketum) PA 212 ini sangat menyayangkan pemerintahan Indonesia yang tidak terlihat melindungi dan memberikan informasi positif soal ulama.

Berita Rekomendasi

"Tidak mungkinkan Pemerintah Singapura mendeportasi tanpa informasi dari pemerintah RI. Rasanya perlu Singapura diberi pelajaran manis tentang ini," ungkapnya.

Sebenarnya Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) untuk Singapura telah angkat suara setelah ramai kabar Ustadz Abdul Somad (UAS) yang dilarang masuk wilayah Singapura.

Menanggapi kabar tersebut, KBRI menyatakan telah mengirimkan Nota Diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Singapura, guna menanyakan lebih lanjut alasan penolakan tersebut.

“KBRI masih menunggu keterangan lebih lanjut dari Kementerian Luar Negeri Singapura atas Nota Diplomatik tersebut,” tulis KBRI dalam pernyataan yang diunggah portal Kemlu RI, Selasa (17/5/2022).

Baca juga: Alasan Singapura Tolak Ustaz Abdul Somad Masuk Negaranya, Sebut Pura-pura Lakukan Kunjungan Sosial

Masih soal pernyataan PA 212, Slamet mengancam PA 212 bakal melakukan aksi di Gedung Kedubes Singapura, Setiabudi, Jakarta Selatan terkait kasus penolakan Ustaz Abdul Somad alias UAS saat ke Singapura.

"Sangat terbuka lebar kemungkinan itu (aksi demonstrasi di Gedung Kedubes Singapura)," kata Sekretaris Dewan Syuro PA 212 Slamet Maarif kepada Tribunnews.com, Rabu (18/5/2022).

Singapura menjadi trending topik di Twitter diduga berkaitan dengan unggahan Ustaz Abdul Somad (UAS).

UAS diduga ditahan di tahanan imigrasi dan kabarnya akan dilakukan deportasi dari Kota Singa tersebut.

Baca juga: Alasan Singapura Tolak Ustaz Abdul Somad Masuk Negaranya, Sebut Pura-pura Lakukan Kunjungan Sosial

UAS menyampaikan kabar itu di feed akun Instagram resminya @ustadzabdulsomad_official.

Pada feed Instagram itu, Ustaz Abdul Somad atau UAS mengunggah sebuah fotonya memakai masker dan memakai baju koko warna abu-abu dan topi.

Juga ada sebuah video yang menunjukkan Ustaz Abdul Somad atau UAS sedang berada dalam sebuah ruangan yang berdinding kawat.

Pada caption foto dan video itu, Ustaz Abdul Somad atau UAS menulis "UAS di ruangan 1x2 meter seperti penjara di imigrasi, sebelum dideportasi dari Singapura. Berita lengkapnya saksikan esok wawancara UAS , Selasa 17 Mei 2022 hanya di channel: hai guys official."

Foto dan video yang diunggah Ustaz Abdul Somad atau UAS sekitar pukul 22.00 WIB pada Senin (16/5/2022) itu langsung mendapat tanggapan dari netizen.

Baca juga: PA 212 Bakal Gelar Unjuk Rasa di Kedubes Singapura soal Kasus Penolakan Ustaz Abdul Somad

Terkait itu, Duta Besar Indonesia (Dubes RI) untuk Singapura, Suryopratomo angkat suara perihal kabar tersebut saat dikonfirmasi, Selasa (17/5/2022).

Ia mengatakan UAS tidak dideportasi, namun ada izin yang belum dipenuhi UAS untuk berkunjung ke negara tersebut.

“Informasi yang saya dapatkan dari ICA, UAS tidak diizinkan untuk masuk Singapura karena tidak memenuhi kriteria warga asing berkunjung ke Singapura. Jadi tidak dideportasi karena beliau belum masuk Singapura,” kata Dubes Suryopratomo.

Negara yang Pernah Menolak Ustaz Abdul Somad

Selain oleh Singapura, UAS juga pernah ditolak oleh sejumlah negara.

Berikut daftarnya sebagaimana dihimpun Tribunnews.com, Selasa (17/5/2022): 

1. Hong Kong

Diberitakan Tribunnews.com, UAS ditolak masuk ke Hong Kong pada 23 Desember 2017 silam.

Hal itu pernah diungkap UAS dalam postingan di akun Facebooknya, Ustaz Abdul Somad.

Dalam kronologi yang disampaikan, UAS bersama rombongan baru tiba di salah satu bandara di Hong Kong pada Sabtu (23/12/2017) sekitar pukul 15.00 WIB.

"Keluar dari pintu pesawat, beberapa orang tidak berseragam langsung menghadang kami dan menarik kami secara terpisah. Saya, Sdr Dayat dan Sdr Nawir," tulis Ustaz Abdul Somad. 

Setelah mengadang rombongan, kata dia, para petugas meminta membuka dompet, lalu, mereka menanyakan apakah ada kartu nama Rabithah Alawiyah atau Ikatan Habaib.

"Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme, karena ada logo bintang dan tulisan Arab," kata dia.

Menurut Ustaz Abdul Somad, para petugas sempat menanyakan identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik.

Dia menjelaskan, dirinya murni pendidik dan intelektual muslim.

Proses interogasi itu berlangsung selama 30 menit.

Baca juga: Beda Penjelasan Pihak Imigrasi Singapura dengan Ustaz Abdul Somad soal Deportasi

Para petugas itu menegaskan tidak bisa menerima kedatangan Ustaz Abdul Somad beserta rombongan.

Namun, para petugas tidak memberikan penjelasan apa alasan penolakan masuk ke wilayah itu.

"Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta," ujarnya.

2. Timor Leste

UAS juga pernah ditolak oleh Timor Leste.

Berdasar pengakuan UAS sebagaimana diberitakan Tribunnews.com, UAS ditolak masuk ke Timor Leste pada tahun 2018. 

Kala itu, UAS dijelaskan alasan mengapa dirinya tak boleh masuk ke Timor Leste.

Hal itu berbeda dengan apa yang diterimanya dari Singapura yang tak menjelaskan alasannya menolak UAS.

"Dulu memang saya pernah tidak masuk ke Timor Leste, padahal sudah disusun acaranya dengan Pak Xanana Gusmao dengan uskup kemudian tabligh akbar," kata UAS dalam wawancara di Youtube Hai Guys Official, Selasa (17/5/2022).

Dijelaskan UAS, kala itu keputusan Timor Leste menolak dirinya berlangsung begitu mendadak.

Bahkan UAS sudah mendarat di bandara yang ada di Timor Leste.

"Saya tanya orang imigrasi kenapa saya gak boleh masuk," tanya UAS kala itu kepada petugas imigrasi.

Rupanya sat itu, pihak imigrasi Timor Leste baru saja menerima informasi dari Jakarta yang menyebut UAS adalah teroris.

"Imigrasi Timor Leste dapat fax dari Jakarta bahwa Bapak (UAS) terosis makanya gak bisa masuk," tutur UAS menceritakan pengalamannya kala itu.

Saat itu, UAS bisa memahami mengapa dirinya tak boleh masuk Timor Leste.

Hal itu karena memang menjelang pilpres di Indonesia sehingga dikhawatirkan kedatangan UAS ke Timor Leste dapat mempengaruhi suara WNI yang berada di negara tetangga itu dalam menentukan pilihan.

"Dulu kan 2018 dikhawatirkan ada kelompok cebong dan kapret. Kalau sekarang semua kampret sudah jadi cebong, apalagi urusannya," kelakar UAS.

3. Belanda dan Inggris

UAS juga pernah ditolak oleh negara di Eropa. 

Negara di Eropa yang pernah menolak UAS yakni Belanda dan Inggris. 

Dijelaskan UAS, kala itu, dirinya sudah mengantongi visa. 

Namun saat di pintu diberi cap, dirinya ternyata tak boleh masuk.

"Di Belanda tak boleh masuk. Di Inggris tak boleh masuk. Siapa yang unjuk rasa?," kata UAS saat ceramah di Masjid Sabiha Gökçen, Bandar Udara Internasional Turki, dikutip dari TribunnewsWiki.

Baca juga: Cerita Ustaz Somad saat Dirinya Ditahan Imigrasi Singapura: Berada di Ruang 1x2 m Bak Penjara

Mereka yang unjuk rasa menolak dirinya, di antaranya adalah persatuan LGBT.

"Karena ceramah saya dianggap menyinggung LGBT. Jadi persatuan LGBT dilaporkan mereka, difotonya, orang ini jangan masuk," kata UAS.

"Akhirnya saya tak bisa masuk. Tak ada saya melapor ke TV, melapor ke pemerintah tak ada. Saya diam saja," tegas UAS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas