Orator Demo di DPR Diteriaki Provokator Berakhir Ricuh, 52 Orang Ditangkap Polisi
Massa dari Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) dan Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa dari Pusat Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) dan Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta Pusat, Jumat (20/5/2022).
Awalnya, aksi sempat berjalan lancar, namun berakhir ricuh hingga sebanyak 52 orang diamankan oleh pihak kepolisian.
Dari informasi yang didapat, demo Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) dan Aliansi Rakyat Menggugat (ARM), menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.
"52 orang (diamankan). Sudah di bawa ke Polda Metro Jaya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Wisnu Wardana saat dihubungi, Jumat (20/5/2022).
Sementara itu, Koordinator lapangan dari elemen ARM, Ayu menyebut kericuhan itu bermulai dari salah satu orator bernama Sugeng Waras melakukan orasi.
Setelah itu, ada orang tidak dikenal meneriaki Sugeng dengan sebutan provokator.
Saat itu juga, orator menghampiri orang tersebut.
"Dari provokator itu bukan dari kita, karenaa mereka pakai baju bukan kaya kita gini. Kita kan ada ARM ada PPMI, mereka pakaiannya baju biasa," ucap Ayu.
Namun, dia tidak mengetahui mengapa sampai terjadi kericuhan itu terjadi. Dia hanya menyebut jika orang itu sudah ditangkap pihak kepolisian.
"Aku ngga tahu ya, yang jelas mereka itu kerumunuan ada disitu, kami ada disini," lanjutnya.