Organisasi Pemuda Katolik Lahir Baru dengan Persepsi Pengelolaan dan Paradigma yang Baru
Pemuda Katolik berkomitmen untuk terus memberikan ruang kreativitas dan inovasi bagi seluruh kader untuk tetap tumbuh menjadi organisasi yang handal
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Wartakota Mohamad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemuda Katolik sudah berada di 32 provinsi dan 289 kabupaten/kota sehingga sudah harus dapat menggunakan paradigma organisasi baru.
Stefanus Asat Gusma, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik mengatakan, saatnya Pemuda Katolik meninggalkan yang kaku kaku dan yang hanya sekadar seremonial.
"Kita bicara era kolaborasi. Kita sudah ketinggalan dengan anak-anak muda yang lain," kata Stefanus Asat dalam keterangan pers kepada media, Jumat (20/5/2022).
Organisasi ini, kata dia kini mengusung satu gagasan besar atau satu komitmen gagasan organisasi yang tertuang dalam visi misi Pemuda Katolik menuju Reborn and Grow Further.
Baca juga: Warga Diaspora Katolik Indonesia Sedunia, Indonesia Adalah Miniatur Peradapan Dunia
"Jadi lahir baru dengan persepsi pengelolaan dan paradigma yang baru. Tapi kita juga ingin tumbuh dan berkembang bersama dengan memberdayakan sumber daya kader yang ada di internal," katanya.
Pemuda Katolik berkomitmen untuk terus memberikan ruang kreativitas dan inovasi bagi seluruh kadernya untuk tetap tumbuh menjadi organisasi yang handal di tengah tantangan zaman; untuk terus berkontribusi nyata bagi gereja dan tanah air.
Program reborn yang pertama kali dijalankan kali ini menurut Gusma adalah menyelesaikan proses klastering kader.
"Untuk saat ini kita mengelompokan sumber daya internal. Jadi ada enam klaster antara lain jurnalis, politisi, akademisi atau peneliti, UMKM Pengusaha, ASN dan lawyer. Pengklasteran ini dilakukan supaya gerak langkah organisasi ini berdasarkan dari sumber daya kader," jelasnya.
Rakernas Pertama
Dalam waktu dekat ini pengurus Pusat Pemuda Katolik akan melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pemuda Katolik 2022 di Minahasa, tanggal 26-29 Mei 2022 mendatang.
"Rakernas Pemuda Katolik ini sebagai salah satu wujud akselerasi organisasi berbasis potensi sumber daya kader menuju komitmen Reborn and Grow Further," katanya.
Tema yang diangkat dalam Rakernas Pemuda Katolik 2022 adalah "Mentoring Kader Dalam Panggilan Politik dan Penguatan Pondasi Ekonomi."
Sekretaris Steering Committee Rakernas Pemuda Katolik 2022, Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa mengatakan, Rakernas Pemuda Katolik ini akan dihadiri oleh sekitar 400-an peserta dari seluruh Indonesia. Peserta terdiri dari utusan peninjau dari komisariat tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
Acara Rakernas 2022 ini akan diisi dengan beberapa workshop antara lain workshop bantuan hukum, Kepemiluan, workshop unit Kerja bisnis dan unit kreatif plus kewirausahaan seperti Pertashop dan Bank Sampah.
"Kemudian workshop sekaligus pencanangan Gerakan Nasional Pemuda Penggerak Transformasi Digital, workshop dan pencanangan Gerakan Nasional angkat satu saudara penanggulangan stunting, dan workshop Jurnalistik dan Media Handling," kata Hakeng.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Rakernas Pemuda Katolik 2022: Mentoring Kader Dalam Panggilan Politik dan Penguatan Pondasi Ekonomi