Setelah Ditolak Singapura, Ustaz Abdul Somad Disambut Meriah di Madura
Ustaz Abdul Somad terlihat bertolak ke Madura untuk mengisi ceramah di beberapa tempat. Hal ini terungkap melalui video di kanal Hai Guys Official.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
“Di Madura ini, InsyaAllah ada tujuh titik tersebar dalam tiga hari lah, dua hari satu malam.”
“Hari ini dua titik (di Sumenep), besok tiga titik di Pamekasan, terus besok lagi tiga titik terus sampai ke Surabaya,”jelas Fauzi dalam video.
Kemudian, video dilanjutkan dengan memperlihatkan UAS sampai ke lokasi ceramah dan disambut oleh ratusan masyarakat Sumenep.
“Pada sore hari ini, kita bersama-sama dapat hadir pada acara tabligh akbar dan halalbihalal yang diselenggarakan Takmir Masjid Besar Nur-Muhammad bersama Profesor H. Abdul Somad Batubara dengan tema ‘Jadikan Masjid sebagai Peradaban Islam,” kata pembawa acara.
Baca juga: Media Asing Ramai Soroti Ustaz Abdul Somad Dilarang Masuk ke Singapura, Sebut Tudingan Ekstremis
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, UAS tidak diperbolehkan untuk masuk ke wilayah Singapura.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Singapura pun memberikan tiga alasan terkait tidak diperbolehkannya UAS untuk memasuki wilayahnya.
Poin pertama yang dituliskan adalah terkait konfirmasi bahwa UAS sampai di Singapura dan berada di Terminal Feri Tanah Merah pada Senin (16/5/2022) dari Batam dengan enam anggota lainnya.
Kemudian, UAS disebut diwawancarai dan dinyatakan bahwa dia dan kelompok yang bersamanya ditolak untuk masuk ke Singapura.
Baca juga: UPDATE Ustaz Abdul Somad Ditolak Singapura, Dianggap Sebarkan Ekstremisme hingga Kata BNPT
Setelah itu, UAS ditempatkan kembali di kapal feri untuk kembali ke Batam, Kepulauan Riau di hari yang sama.
“Kementerian Dalam Negeri Singapura mengonfirmasi bahwa pemuka agama asal Indonesia Abdul Somad Batubara (Somad) sampai di Terminal Feri Tanah Merah, Singapura pada 16 Mei 2022 dari Batam dengan enam anggota lainnya.”
“Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam di hari yang sama,” demikian bunyi poin pertama.
Dikenal Ekstremis dan Ajarkan Segragasi
Di poin kedua, Kemendagri Singapura menilai penolakan kehadiran UAS di Singapura lantaran ia dikenal sebagai pemuka agama yang ekstrimis dan mengajarkan segregasi.
Dalam poin ini pun dijelaskan contoh ajaran dari UAS adalah dirinya mengajarkan bahwa bom bunuh diri diperbolehkan dalam konteks konflik Israel dan Palestina serta dianggap sebagai operasi ‘syahid’.
Baca juga: Respons PA 212 Sikapi Ditolaknya Ustaz Abdul Somad Masuk Singapura: Mirip-mirip Kasus Habib Rizieq