Krisis Pangan Butuh Perhatian Serius, FOI Dorong Kaum Perempuan Jadi Pelopor
Peserta kongrs sepakat bahwa pergerakan perempuan yang terorganisir di bidang pangan, penting untuk kebangkitan bangsa Indonesia.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaringan Bank Pangan Indonesia yang terdiri dari Bank Pangan di 43 Kota/Kabupaten dan 230 kecamatan menggelar kongres pertama secara hybrid, Rabu (25/5/2022).
Kongres yang digelar di Museum Kebangkitan Nasional itu diikuti oleh sejumlah tokoh nasional, di antaranya, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid; Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas, Anang Noegroho; Guru Besar Pangan dan Gizi IPB, Prof. Dr. Ahmad Sulaeman; Dosen Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Dr. Risatianti Kolopaking, M.Si; pendiri Foodbank of Indonesia, M. Hendro Utomo.
Mereka yang hadir sepakat bahwa pergerakan perempuan yang terorganisir di bidang pangan, penting untuk kebangkitan bangsa Indonesia.
Seperti diketahui, saat ini kondisi pangan global dalam keadaan yang perlu mendapatkan perhatian serius.
Sementara inflasi dan pembatasan aliran pangan serta perubahan iklim, membuat jutaan manusia di seluruh muka bumi dalam posisi rentan pangan.
Inflasi juga menyebabkan kenaikan harga pangan serta pembatasan aliran pangan pokok seperti gandum, yang sudah mulai diterapkan beberapa negara seperti India dan Slovakia menyebabkan krisis pangan di beberapa wilayah dunia dalam waktu dekat.
Foodbank of Indonesia Network hadir dengan membawa semangat perjuangan membuka akses pangan melalui cara terorganisir.
Baca juga: Jokowi Siapkan Kebijakan Antisipasi Lonjakan Harga Pangan
Pendiri Foodbank of Indonesia Network, M Hendro Utomo menyampaikan, FOI Network mendorong terbentuknya organisasi-organisasi bank pangan di daerah sebagai lumbung-lumbung pangan modern yang dipelopori oleh kaum perempuan untuk mengantisipasi krisis pangan dan membangkitkan bangsa di masa depan.
"Saat ini FOI Network mendorong pergerakan 8.412 sukarelawan yang bekerja di akar rumput di 43 kota kabupaten dan 230 kecamatan di Indonesia, yang 85 persennya adalah perempuan," kata Hendro Utomo saat memberikan sambutan.
Di tempat yang sama, Dr Risatianti Kolopaking menyampaikan, kepemimpinan perempuan dan kaum ibu terutama di bidang pangan sangatlah penting.
Menurutnya, perempuan lah yang mengambil keputusan atas pangan, mulai dari mengumpulkan, mengolah, hingga mendampingi makan anak dan keluarga akan menciptakan generasi masa depan untuk Kebangkitan Bangsa Indonesia.
"Gerakan 1.000 Ibu, yang diinisiasi FOI sejak tahun 2020, yakni kegiatan dari Ibu, untuk Ibu, dan bersama Ibu, merupakan gerakan kebangkitan perempuan melalui pangan yang perlu didorong dan diapresiasi," ujar Dr Risa.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, mengatakan perlunya regulasi untuk melindungi pergerakan organisasi bank pangan yang bertujuan untuk mengurangi angka kelaparan dan menekan kemubaziran.
"Gerakan bank pangan ini penting, untuk mendorong keadilan pangan di masyarakat, menyiapkan perangkat hukum untuk melindungi operasi organisasi bank pangan," kata Hidayat Nur Wahid.