PROFIL Buya Syafii Maarif yang Baru Meninggal Dunia: Aktif di Dunia Pendidikan Pernah Jadi Guru Desa
Dikutip dari Tribun Wiki, Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif dikenal sebagai salah satu tokoh dan pemikir Islam di Indonesia.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping, pukul 10.15 WIB, Jumat (27/5/2022).
Informasi ini disebarkan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
"Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Telah wafat Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif pada hari Jumat tgl 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping," kata Haedar Nashir.
Haedar mendoakan almarhum agar beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na'im.
Sosok Syafii Maarif
Dikutip dari Tribun Wiki, Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif dikenal sebagai salah satu tokoh dan pemikir Islam di Indonesia.
Baca juga: BERITA DUKA: Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia
Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab dipanggil Buya Syafii lahir di Sumpur Kudus, 31 Mei 1935.
Ahmad Syafii Maarif menempuh pendidikan dasarnya di sekolah rakyat di Sumpur Kudus dan kemudian melanjutkan ke Madrasah Mualimin di Balai Tengah, Lintau, Sumatera Barat.
Setelah itu, Ahmad Syafii Maarif merantau ke Jawa dan melanjutkan pendidikannya di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah di Yogyakarta.
Setelah lulus, Ahmad Syafii Maarif diharuskan mengabdi di pendidikan yang dikelola organisasi Muhammadiyah dan dikirm ke Lombok, Nusa Tenggara Timur selama setahun.
Setelah menyelesaikan masa pengabdian, Syafii Maarif kemudian melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Surakarta.
Karena adanya pemberontakan PRRI/Permesta yang mengakibatkan terputusnya hubungan Sumatera-Jawa, Syafii Maarif tidak bisa lagi mendapatkan bantuan biaya kuliah dari saudaranya yang berada di Sumatera.
Ahmad Syafii Maarif pun memutuskan untuk berhenti kuliah.
Pada saat itu, Syafii Maarif menyambung hidupnya dengan menjadi guru desa di wilayah Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.