KPU dan Jokowi Sepakat Masa Kampanye Pemilu 2024 Selama 90 Hari, Hasyim Ungkap Alasannya
Ketua Komisi Pemilihan Umum Hasyim Asy'ari mengabarkan pemerintah dalam hal ini Jokowi dan pihaknya telah menyepakati masa kampanye selama 90 hari
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengabarkan pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pihaknya telah menyepakati masa kampanye selama 90 hari.
Wacana ini, kata Hasyim, sebenarnya bukan hal yang baru.
Sebelumnya, baik KPU maupun Jokowi telah mengusulkan penyelenggaraan kampanye Pemilu 2024 nanti akan berlangsung selama kurang lebih tiga bulan.
KPU meyakini, penetapan masa kampanye Pemilu 2024 tidak akan menimbulkan problem dengan DPR RI.
Terkait dengan isu penyelenggaraan kampanye selama 75 hari, KPU menegaskan bahwa hal tersebut hanya sebagai simulasi saja.
"Kemudian dari awal ada titik temu angka 90 hari itu, bahwa kemudian muncul angka 75 hari itu kan harapan dari KPU untuk membuat exercise atau simulasi-simulasi."
"Jadi demikian dalam pandangan kami insyaallah tidak terlalu problematik, sehingga ada titik temu antara pemerintah, KPU dan DPR soal durasi masa kampanye 90 hari tadi."
"Jadi (dipilihnya) masa kampanye 90 hari itu tidak terlalu problematik di antara lembaga-lembaga ini," kata Hasyim dikutip dari Kompas Tv, Senin (30/5/2022).
Baca juga: KPU Jelaskan Usulan Durasi Kampanye 90 Hari Bukan Hal yang Baru
Pertimbanganya, lanjut Hasyim, adalah agar keretakan sosial atau pembelahan politik yang terjadi selama masa kampanye, tidak berkepanjangan.
"Jadi pertimbangan paling utama penetapan masa kampanye itu berkaitan dengan keretakan sosial atau pembelahan politik agar tidak berkepanjangan dan (termasuk mempertimbangkan aspek) terkait antisipasi keamanan dan sejenisnya," jelas Hasyim.
Jokowi Ingatkan KPU
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Hasyim menyampaikan pesan dari Jokowi, untuk selalu berhati hati dalam menyelenggarakan Pemilu.
Pasalnya dalam Pemilu aspek teknis bisa menjadi isu-isu politik yang tidak terkendali.
Hal tersebut disampaikan Ketua KPU Hasyim Asy'ari usai bertemu dengan Jokowi bersama jajaran KPU lainnya di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (30/5/2022).