MUI Jabar Minta Masyarakat Jangan Mudah Percaya Terawangan Paranormal soal Hilangnya Emmeril Kahn
Ketua Majelis Ulama (MUI) Jawa Barat Rahmat Syafei meminta masyarakat cerdas dan tak mempercayai ramalan para paranormal.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Beberapa hari terakhir, sejumlah paranormal dan peramal memberikan terawangannya mengenai pencairan Emmeril Kahn, anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Menanggapi hal itu, Ketua Majelis Ulama (MUI) Jawa Barat Rahmat Syafei meminta masyarakat cerdas dan tak mempercayai ramalan para paranormal.
"Kami juga mendengar banyak komentar yang tidak pada tempatnya. Statement (pernyataan) paranormal itu jangan didengar lah. Paranormal itu kan dalam pandangan agama itu perdukunan, mengikuti pandangan, paranormal, dukun mendengarkan peramalan itu sudah dikeluarkan fatwa haram," ujar Rahmat Syafei saat dihubungi lewat sambungan telepon, Minggu (29/5/2022).
Baca juga: Keluarga Ridwan Kamil akan Terima Apapun Hasil dari Pencarian Eril yang Hilang di Sungai Aare
Rahmat Syafei berharap masyarakat bisa ikut berempati pada keluarga Emmeril Kahn dengan tidak memperkeruh situasi saat orang lain sedang mendapat musibah.
Ia merasa ironis melihat fenomena hadirnya para peramal dan seolah diberi panggung dalam tiap musibah besar.
Sebelumnya, Rara si peramal sempat mengutarakan ramalannya soal Emmeril Kahn.
"Kepada masyarakat jangan memperkeruh suasana dengan mengomentari pendapat paranormal seolah membenarkan. Dalam suasana seperti ini kita prihatin karena perdukunan itu dihidupkan dalam tiap peristiwa. Para dukun diberi ruang untuk berstatement, padahal dalam pandangan agama perdukunan itu tidak boleh," tuturnya.
"Jadi masyarakat jangan mudah percaya. Saya sebagai MUI harus menyampaikan bahwa perdukunan tidak boleh diikuti. Masyarakat juga diimbau tidak memberikan pembenaran, harusnya memberikan pencerahan," katanya.
Elpi Nazmuzaman adik kandung Ridwan Kamil enggan ambil pusing dengan hal tersebut.
Ia menegaskan pihak keluarga hanya berpedoman terhadap syariat Islam dan cara kerja profesional sebagai bentuk ikhtiar.
"Kami tidak mau memasuki ke dalam hal kami tidak ketahui syariat. Kami hanya mengikuti panduan sesuai keyakinan yang kami miliki yaitu akidah dan ajaran Islam," kata Elpi.
Meski demikian, Elpi menganggap hal itu sebagai bentuk perhatian kepada Ridwan Kamil dan Keluarga.
"Memang ini adalah ekspresi, rasa kasih sayang dari berbagai pihak. Kami berterima kasih. Bentuk kasih sayang dan simpati orang ini berbeda, sesuai pengalaman, pengetahuan dan keyakainannya," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.