Menkes Ungkap Sejumlah Vaksin Covid-19 yang Sudah Kedaluwarsa akan Dimusnahkan
Menkes mengungkapkan terdapat sejumlah vaksin COVID-19 yang masih tersimpan di lemari pendingin namun sudah kedaluwarsa dan akan dimusnahkan.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, hingga akhir tahun 2022 Indonesia akan kedatangan sekitar 74 juta dosis yang sebagian besar berasal dari hibah.
"Kebetulan Indonesia cepat sekali melakukan vaksinasi, sehingga negara-negara maju senang mengirimkan vaksin hibahnya ke Indonesia karena mereka tahu akan bisa dimanfaatkan dengan cepat," ujar Menkes dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (31/5/2022), dikutip dari setkab.go.id.
Menkes menerangkan, hingga bulan April pihaknya telah menerima sebanyak 474 juta dosis vaksin yang terdiri dari 344 juta dosis vaksin hasil pembelian dan 130 juta dosis dari hibah atau donasi.
Baca juga: Kasus Melandai, Kemenkes: Laju Distribusi Vaksin Covid-19 Menurun Drastis
Adapun jumlah dosis vaksinasi yang berhasil disuntikkan hingga akhir Mei berdasarkan data Kementerian Kesehatan adalah sekitar 413,36 juta dosis.
Budi mengungkapkan terdapat sejumlah vaksin Covid-19 yang masih tersimpan di lemari pendingin namun sudah kedaluwarsa.
Pemerintah akan memusnahkan vaksin tersebut agar kapasitas penyimpanan vaksin cukup untuk menampung stok vaksin Covid-19 untuk program vaksinasi masyarakat.
"Arahan Bapak Presiden, agar pemusnahan itu dilakukan dengan sesuai aturan yang berlaku dan didampingi dengan BPKP, Jaksa Agung, dan aparat-aparat penegak hukum lainnya, sehingga dibuat menjadi lebih transparan dan terbuka, dan prosedurnya juga sesuai dengan aturan yang berlaku."
"Tapi, itu penting untuk segera dilakukan agar tidak menghambat program-program vaksinasi berikutnya karena gudang-gudangnya itu penuh," tambahnya.
Vaksin Booster Lindungi Masyarakat
Menkes mengungkapkan bahwa penerima vaksinasi Covid-19 dosis penguat atau booster akan memiliki kadar antibodi berlipat-lipat jika dibandingkan penerima dosis kedua.
Peningkatan kadar antibodi tersebut akan sangat melindungi masyarakat dari penyebaran Covid-19.
"Data yang kita lihat dari dua Sero survei terakhir kepada masyarakat yang sudah divaksinasi (lengkap) dan divaksinasi booster, booster itu meningkatkan kekebalan tubuh kita, meningkatkan kekuatan antibodi kita atau menguatkan kadar antibodi kita itu berlipat-lipat kali ordenya."
"Rata-ratanya itu 300-400 kalau dua kali, tapi kalo begitu di-booster naiknya ribuan, rata-ratanya itu mendekati 6.000 titer antibodinya," ujar Menkes.
Sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, ujar Budi, pemerintah akan terus meningkatkan laju vaksinasi booster yang hingga saat ini baru mencapai sekitar 25 persen.
Menkes pun memastikan stok vaksin yang ada di Tanah Air mencukupi untuk kebutuhan vaksinasi bagi masyarakat.
"Arahan Bapak Presiden juga sekaligus untuk mempercepat stok vaksin yang banyak yang ada di daerah-daerah sekarang, itu segera menerapkan booster," ujarnya.
(Tribunnews.com/Widya)