Masa Kampanye yang Singkat Jadi Tantangan KPU Kelola Logistik Pemilu 2024
Pasalnya kata Ihsan, selama ini hal teknis dan jaminan ketersediaan logistik masih menjadi hambatan yang ditemui KPU.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Harian KoDe Inisiatif Ihsan Maulana mengatakan singkatnya durasi masa kampanye di Pemilu 2024 akan jadi tantangan bagi KPU dalam menjamin ketersediaan logistik hingga hari pemungutan suara.
"Selain itu, teknis dan jaminan ketersediaan logistik sampai dengan hari pemungutan juga akan menjadi tantangan yang terjadi selama ini," kata Ihsan kepada Tribunnews.com, Rabu (1/6/2022).
Pasalnya kata Ihsan, selama ini hal teknis dan jaminan ketersediaan logistik masih menjadi hambatan yang ditemui KPU.
Seperti misalnya pada pelaksanaan Pemilu 2019 yang sesungguhnya memiliki masa kampanye enam bulan, tapi KPU masih menemui hambatan terkait logistik. Semisal logistik kurang, tertukar atau bahkan rusak.
Baca juga: KPU Harap Rangkaian Tahapan Pemilu 2024 Bisa Segera Disepakati dan Diundangkan
Bercermin dari kondisi tersebut, durasi masa kampanye yang diusulkan selama 90 hari dipastikan bakal jadi tantangan bagi KPU untuk menyelesaikannya dengan baik.
"Di Pemilu 2019, dengan masa kampanye yang cukup banyak, ketersediaan logistik di hari pemungutan masih menemui hambatan seperti logistik kurang, logistik tertukar dan logistik rusak," ungkap Ihsan.