Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PERBEDAAN Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila, Berdasar pada Sejarahnya

Berikut perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila, dirunut dari sejarah di belakangnya.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in PERBEDAAN Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila, Berdasar pada Sejarahnya
bpip.go.id
Logo Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2022 

Hal ini sebagai bagian dari pengarusutamaan Pancasila.

Dan sebagai panduan dalam seluruh bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

Sejara Hari Lahir Pancasila sangat perlu untuk diingat dan yang lebih utama lagi bagaimana kita dapat memaknai Pancasila sebagai dasar Negara dan sebagai landasan berkeperilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Semoga bermanfaat.

Perbedaan dengan Hari Kesaktian Pancasila

Lantas apa perbedaan Hari Lahir Pancasila dengan Hari Kesaktian Pancasila?

Perbedaan ini nampak nyata, dilihat dari sejarahnya.

Apabila Hari Lahir Pancasila merujuk pada momentum Pidato Soekarno 1 Juni 1945, Hari Kesaktian Pancasila merujuk pada peristiwa Gerakan 30 September (G30S).

Berita Rekomendasi

Hari Kesaktian Pancasila ini diperingati setiap tanggal 1 Oktober.

Baca juga: Sejarah Singkat Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Dilengkapi Kumpulan Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila

Peringatan ini ditujukan agar bangsa Indonesia mengingat kembali G30S, yang merupakan bagian dari sejarah kelam bangsa Indonesia, dikutip dari Kompas.com.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila pun sudah ada sejak lama, yaitu berdasarkan Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat Jenderal Soeharto pada 17 September 1966.

Hari Kesaktian Pancasila diperingati sebagai kokohnya Pancasila sebagai ideologi negara yang bisa menangkal rongrongan ideologi lain.

Dikutip dari bpip.go.id, karena digali dari nilai-nilai luhur lokal, Pancasila kuat tertanam dan diyakini oleh elemen-elemen bangsa.

Kekuatan internal bangsa ini membuat Pancasila mampu menghadapi tantangan ideologi-ideologi lain seperti komunisme atau liberalisme yang tidak berakar dalam kehidupan bangsa.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Ahmad Naufal Dzulfaroh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas