Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rajin Beri Motivasi ke ASN Daerah, Bima Arya Puji Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri

Bima Arya mengapresiasi kinerja Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Agus Fatoni yang selalu memotivasi ASN dan kepala daerah.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Rajin Beri Motivasi ke ASN Daerah, Bima Arya Puji Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri
IST
Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Agus Fatoni menghadiri peringatan HUT ke-22 APEKSI di Kota Bandar Lampung. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Bima Arya mengapresiasi kinerja Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Agus Fatoni atas kiprahnya selama ini yang selalu memberikan motivasi dan inspirasi kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan kepala daerah dalam menata keuangan di lingkungan pemerintahannya.

"Rekam jejaknya luar biasa memberikan banyak perubahan di birokrasi pemerintahan Indonesia. Banyak tips-tips menarik dari Pak Agus Fatoni. Saya sarankan teman-teman kepala daerah untuk mengundang Pak Fatoni, banyak tips dan motivasi menarik dari beliau," ungkap Bima Arya, yang juga Walikota Bogor ini pada saat peringatan HUT ke-22 APEKSI di Bandar Lampung, belum lama ini.

Dalam beberapa kesempatan, Fatoni memang sering berbagi kisah inspiratif dalam menjalankan roda pemerintahan di daerah-daerah.

Doktor Ilmu Pemerintahan, Universitas Padjadjaran ini mengatakan bahwa secara umum SDM di birokrasi itu memiliki tiga kelemahan, yakni soal kompetensi, komitmen dan kekompakan.

Baca juga: Terus Doakan Emmeril Kahn, Wali Kota Bogor Bima Arya: Bu Atalia dan Kang Emil Sangat Tegar

"Pertama adalah kompetensi. Ini jadi problem. Berapa banyak sih ASN yang bisa diandalkan di dinas-dinas? Paling 20 persen yang betul-betul bisa diandalkan, yang bisa dipercaya penuh, yang lainnya tidak. Kalau ini bisa dinaikan kinerja kita bisa lebih bagus lagi. Ini menjadi PR kita," kata Fatoni.

Baca juga: Bima Arya: Jakarta Akan Jadi Kota Bisnis, Perdagangan, dan Pariwisata Setelah Ibu Kota Negara Pindah

Padahal, kata dia, untuk meningkatkan kapasitas di era sekarang sangat mudah. "Tidak perlu biaya. Ada youtube, webinar, buku elektronik dan lain-lain," terang Mahasiswa Teladan pada Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Depdagri tahun 1999 ini.

Berita Rekomendasi

Kelemahan yang kedua, lanjut Fatoni, adalah komitmen.

"Rasa memiliki, kesungguhan, tanggung jawab. Sebagian besar manusia ingin kerjanya yang ringan, tidak berisiko. Kalau saja ada SDM yang punya kompetensi bagus tapi tidak punya komitmen, itu tidak berguna bagi organisasi," katanya.

Baca juga: Ketua APEKSI Bima Arya Ajak Peserta HUT ke-22 APEKSI Doakan keluarga Ridwan Kamil

Pria yang pernah menjabat sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Utara pada 2020 ini menambahkan, bahwa kelemahan ketiga adalah kekompakan.

"Kerja tim. Banyak yang ingin menonjol sendiri, egois, tidak menerima masukan yang lain, merasa pintar sendiri, ini banyak," katanya.

"Kekompakan itu bagaimana caranya? Jalin silaturahmi, koordinasi, kolaborasi. Kalau saja ada orang hebat secara individual, dia bisa kerja bagus, ini masing-masing akan menghasilkan kerja yang bagus. Tapi kalau orang bagus ini dikumpulkan jadi satu, ada pekerjaan lain yang lebih besar yang bisa dikerjakan lagi. Ini lah kekompakan itu," tambah dia.

Fatoni pun dalam setiap kunjungan kerjanya ke daerah selalu memacu ASN agar unggul dan inovatif.

"Segala sesuatu di tangan kita harus menjadi lebih bernilai. Penting kita mendorong agar semua pejabat struktural bisa inovatif. Perlu ada perwali minimal yang mewajibkan eselon 4, 3, 2 menghadirkan satu inovasi, satu tahun. Bisa dibayangkan semua pejabat struktural menciptakan inovasi, alangkah hebatnya sebuah daerah, cepat melesat," kata Fatoni.

Menurutnya, inovasi tidak harus rumit dan tidak harus digital.

"Memperbaiki SOP, memperbaiki cara kerja, memperbaiki lingkungan, membuat lahan yang tadinya tidak termanfaatkan jadi bermanfaat. Kreativitas bisa menghasilkan inovasi," terangnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas