Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TWIBBON Hari Raya Galungan 2022, Cocok Dibagikan di Media Sosial Instagram, Facebook, dan WhatsApp

Hari Raya Galungan adalah perayaan besar bagi umat Hindu di Bali, pada tahun ini Galungan diperingati pada tanggal 8 Juni 2022.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in TWIBBON Hari Raya Galungan 2022, Cocok Dibagikan di Media Sosial Instagram, Facebook, dan WhatsApp
TRIBUN JOGJA/TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Ilustrasi - Hari Raya Galungan adalah perayaan besar bagi umat Hindu di Bali, pada tahun ini Galungan diperingati pada tanggal 8 Juni 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari Raya Galungan merupakan perayaan besar umat Hindu di Bali.

Dikutip dari Instagram @pemprov_bali, Gubernur Bali, Wayan Koster meyampaikan ucapan Selamat Hari Raya galungan yang diperingati pada tanggal 8 Juni 2022 kepada seluruh umat Hindu.

Hari Raya Galungan menurut hitungan kalender Pakuwon, berlangsung selama 10 hari.

Hari Raya Galungan dilaksanakan setiap 210 hari sekali, ditentukan berdasarkan wuku, tepatnya pada Rabu (Budha) Kliwon Wuku Dungulan.

Masyarakat umat Hindu dapat memeriahkan hari raya galungan dengan membagikan Twibbon bertemakan "Hari Raya Galungan 2022".

Baca juga: Apa Itu Hari Raya Galungan? Berikut Penjelasan dan Serangkaian Acaranya

Baca juga: Merasakan Indahnya Toleransi Warga Hormati Umat Hindu Jalani Nyepi di Kampung Bali Bekasi

Berikut Kumpulan Twibbon Hari Raya Galungan 2022:

Link 1 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

BERITA TERKAIT

Link 2 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 3 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 4 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 5 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 6 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 7 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 8 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 9 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 10 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 11 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 12 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 13 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 14 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 15 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 16 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 17 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 18 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 19 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Link 20 Twibbon >> Hari Raya Galungan 2022

Cara Membagikan Twibbon ke Sosial Media:

1. Kunjungi website https://twibbonize.com/

2. Pada halaman utama akan muncul desain-desain twibbon terkini yang bisa Anda coba.

3. Jika twibbon yang muncul di halaman utama tidak sesuai dengan twibbon yang Anda inginkan, maka Anda bisa mencari twibbon yang Anda inginkan di kolom pencarian, misalnya masukan kata 'Hari Raya Galungan 2022'

4. Kemudian muncul berbagai pilihan Twibbon, Anda dapat memilih twibbon yang sukai

5. Setelah itu klik tombol Browse Image untuk memilih foto yang akan dimasukkan di twibbon.

6. Lalu pilih foto yang ingin dimasukkan kedalam twibbon setelah itu klik 'Ok'.

7. Lalu atur posisi dan ukuran foto yang dimasukkan di twibbon.

8. Jika sudah sesuai maka klik 'Upload Image'.

9. Anda juga bisa mendownload foto pada twibbon dengan meng-klik tombol download yang ada di pojok kiri foto

10. Jika ingin membagikan foto pada twibbon, Anda bisa menekan tombol 'share/bagikan'.

Baca juga: 4 Rangkaian Upacara Hari Raya Nyepi, Ngambak Geni: Sehari setelah Nyepi Umat Hindu Bersilaturahmi

Baca juga: Umat Hindu di Magelang Gelar Upacara Melasti Sebagai Ritual Penyucian Diri

Sejarah Hari Raya Galungan

Hari Raya Galungan datang setiap enam bulan sekali dalam hitungan kalender Bali.

Mengutip dari Tribunnews Wiki, penanggalan kalender Bali setiap bulannya terdiri dari 35 hari.

Hari Raya Galungan pertama pertama kali dirayakan di Bali pada hari purnama Kapat tepat Budha Kliwon Dungulan, tanggal 15, tahun saka 804 atau 882 Masehi.

Pada saat itu, Bali dipimpin oleh seorang raja dari Kerajaan Bedahulu, Gianyar, bernama Raja Mayadenawa yang sakti, merupakan keturunan raksasa.

Mayadenawa memimpin Bali dengan lalim dan kejam, ia menganggap dirinya tidak terkalahkan sehinga rakyat harus menyembahnya layaknya Dewa.

Raja Mayadenawa mendapatkan kesaktiannya dari ketekunan imannya untuk memohon pada Dewa Siwa agar diberi kekuatan dapat merubah wujud.

Namun kekuatan malah merubah wujud menjadi kesombongan bagi Raja Mayadenawa.

Dan selama Raja Mayadenawa memimpin Bali, rakyat tidak merasakan kemakmuran.

Hal ini dikarenakan rakyat juga dilarang untuk menyembah Dewa dan menghancurkan pura, selain itu terjadi gagal panen dan kelaparan di mana-mana.

Awalnya rakyat hanya diam dan tidak berani melawan karena kesaktian sang raja.

Namun tiba tiba ada seorang pendeta bernama Sangkul Putih atau Mpu Sangkul Putih yang juga merupakan Pemangku Agung di Pura Besakih yang merasa iba melihat keadaan rakyat Bali saat itu.

Kemudian Sangkul Putih mencoba melakukan meditasi di Pura Besakih untuk memohon petunjuk dari para Dewa.

Ketika bertapa Sangkul Putih mendapatkan wahyu untuk datang ke Jambu Dwipa (India) untuk meminta bantuan.

Di sana Sangkul Putih juga mendapat bantuan dari Kahyangan yang dipimpin oleh Dewa Indra, untuk memerangi Raja Mayadenawa.

Kemudian Raja Mayadenawa yang mengetahui rencana tersebut segera mempersiapkan pasukannya sehingga terjadi perang besar yang menyebabkan kedua pihak menuai banyak korban.

Akhirnya perang tersebut berhasil dimenangkan oleh Sangkul Putih beserta pasukannya.

Karena kalah, Raja Mayadenawa memilih mengubah wujud dan kemudian menyusup pasukan Dewa Indra dan menuangkan racun pada sumber air.

Tetapi kemudian pasukan yang meminum dari sumber air tersebut keracunan.

Dewa Indra tidak tinggal diam, ia kemudian membuat sumber air baru yang mampu mengobati pasukannya.

Para pasukan pun kembali pulih, dan mengejar Mayadenawa yang bersembunyi di sebuah gua bernama Goa Mayadenawa.

Mayadenawa sangat berbahaya karena selalu berubah-ubah wujud agar dapat mengelabui Dewa Indra.

Akhirnya Dewa Indra dengan kesaktiannya berhasil membunuh Mayadenawa, dan pada hari kemenangan tersebut, diperingati sebagai Hari Raya Galungan, yang bermakna kemenangan Dharma (kebaikan) terhadap Adharma (keburukan).

(Tribunnews.com/Oktavia WW)(TribunnewsWiki/Adya Rosyada)

Berita lain terkait Hari Raya Galungan

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas