Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu Hari Raya Galungan? Berikut Sejarah dan Makna Perayaannya

Umat Hindu merayakan Hari Raya Galungan hari ini, Rabu (8/6/2022). Berikut sejarah, makna peringatan Hari Raya Galungan.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Apa Itu Hari Raya Galungan? Berikut Sejarah dan Makna Perayaannya
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Umat Hindu mengikuti persembahyangan saat merayakan Hari Raya Galungan di Pura Amerta Jati Cinere, Depok, Rabu (14/4/2021). - Simak pengertian, sejaran dan makna peringatan Hari Raya Galungan. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak sejarah hingga makna peringatan Hari Raya Galungan.

Tepat pada hari ini, Rabu (8/6/2022), umat Hindu merayakan Hari Galungan.

Hari Galungan adalah hari besar keagamaan umat Hindu.

Dikutip dari dentim.denpasarkota.go.id, Galungan merupakan Hari Raya Suci Agama Hindu yang jatuh setiap 6 bulan sekali atau berdasarkan pawukon Buda Kliwon Dungulan.

Hari Raya Galungan merupakan hari di mana kemenangan Dharma melawan Adharma.

Para Umat Hindu juga biasanya memasang Penjor sehari sebelum Galungan atau tepatnya pada Penampahan Galungan.

Baca juga: Rahajeng Galungan! Ini 30 Link Twibbon Hari Raya Galungan dan Cara Share ke Media Sosial

Penjor adalah simbol dari Naga Basukih, di mana Basukih berarti kemakmuran atau kesejahteraan.

BERITA REKOMENDASI

Memasang Penjor pada Hari Raya Galungan yang berarti sebagai wujud rasa Bakti dan rasa terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas segala kemakmuran dan kesejahteraan yang telah diberikan-Nya.

Setelah Hari Raya Galungan, umat Hindu juga merayakan Hari Raya Kuningan 10 hari setelah Galungan, tepatnya pada hari Saniscara Kliwon Kuningan.

Di Hari Raya Kuningan ini, kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus bisa berintropeksi dan berjanji untuk menjadikan diri kita lebih baik dan juga bisa mengalahkan sifat Adharma yang ada pada diri kita, Svaha.

Sejarah Hari Raya Galungan

Dikutip dari Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat, Hari Raya Galungan dirayakan sebagai hari raya kemenang­an Dharma melawan Adharma, kalahnya keangkaramurkaan yang oleh Mpu Sedah disebut sebagai "Kadung gulaning parangmuka", lebih jauh dije­laskan musuh yang dimaksud adalah musuh-musuh yang ada pada diri manusia yang terlebih dahulu harus dikalahkan.


Musuh dimaksud adalah: kenafsuan (kama), kemarahan (kroda), keserakahan (mada), iri hati (irsya) atau semua tergolong dalam sadripu maupun Satpa Timira.

Sejumlah umat Hindu bersambahyang untuk peringati Hari raya Galungan di Pura Kerta Jaya, Kota Tangerang, Banten, Rabu (16/9/2020). Hari Raya Galungan merupakan hari kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma) yang dilaksanakan umat Hindu setiap enam bulan sekali. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
Sejumlah umat Hindu bersambahyang untuk peringati Hari raya Galungan di Pura Kerta Jaya, Kota Tangerang, Banten, Rabu (16/9/2020). Hari Raya Galungan merupakan hari kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma) yang dilaksanakan umat Hindu setiap enam bulan sekali. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Sebagaimana kita ketahui, kisah tersebut telah tertuang dalam Kitab Mahabharata yang termasuk Itihasa sangat utama dalam sastra Hindu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas