Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Australia dan China Bersitegang di Laut China Selatan, KSAL Jamin Perairan Natuna Aman

Laksamana TNI Yudo Margono menjamin Perairan Natuna aman sampai saat ini merespons kabar ketegangan antara Australia dan China di LCS

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Australia dan China Bersitegang di Laut China Selatan, KSAL Jamin Perairan Natuna Aman
Foto: Tribunnews.com/Gita Irawan
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono bersama jajaran di Mabesal Cilangkap Jakarta pada Rabu (8/6/2022). 

Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles mengatakan, J-16 China mencegat P-8 Australia ketika sedang dalam misi pengawasan rutin di wilayah udara internasional pada Mei lalu sebelum melepaskan suar dan sekam yang masuk setidaknya satu mesin pesawat Australia.

Pesawat militer biasanya melepaskan sekam yang berisi potongan kecil aluminium atau seng, sebagai tindakan balasan yang disengaja untuk membingungkan rudal, tetapi juga dapat menggunakannya untuk menyabotase pesawat yang mengejar.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Australia menggambarkan pertemuan itu sebagai "manuver berbahaya" yang menimbulkan ancaman keselamatan bagi pesawat P-8 dan awaknya.

"Pesawat J-16 terbang sangat dekat ke sisi P-8 ... dalam terbang dekat ke samping, itu melepaskan suar," kata Marles kepada 9News Australia, sebagaimana dilansir CNN.

“J-16 kemudian berakselerasi dan memotong hidung P-8, menetap di depan P-8 pada jarak yang sangat dekat."

Baca juga: Potensi Ekonominya Besar, KKP Akan Maksimalkan Ruang Laut Natuna-Natuna Utara

"Saat itu kemudian dilepaskan seikat sekam, yang berisi potongan-potongan kecil aluminium, beberapa di antaranya tertelan ke dalam mesin pesawat P-8. Jelas sekali, ini sangat berbahaya," kata Marles.

"Ketika tertelan, sekam dapat merusak bilah mesin jet dan dalam kasus ekstrim bahkan dapat mematikannya," kata Peter Layton, mantan perwira Angkatan Udara Australia yang sekarang menjadi peneliti di Griffith Asia Institute.

Berita Rekomendasi

Sementara P-8 dapat beroperasi hanya dengan satu dari dua mesinnya.

"Insiden yang diduga akan memaksanya untuk kembali ke pangkalan, secara efektif mengakhiri patroli," kata Layton.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese mengatakan pemerintahnya telah mengangkat masalah ini dengan Beijing.

"Ini tidak aman, apa yang terjadi, dan kami telah membuat representasi yang tepat kepada pemerintah China untuk mengungkapkan keprihatinan kami," kata Albanese.

"Pesawat Australia itu terbang sesuai dengan hukum internasional, menggunakan hak atas kebebasan navigasi dan penerbangan di perairan internasional, dan wilayah udara," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas