Mendikbudristek Nadiem: Muhibah Budaya Jalur Rempah Gerakan Merawat Warisan Bangsa
Nadiem menyampaikan, jalur rempah yang ada di Indonesia menjadi faktor utama terciptanya kemajuan peradaban global hingga sekarang.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim telah memberangkatkan Kapal Dewaruci dari Surabaya, Jawa Timur, yang membawa peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022.
Nadiem menyampaikan, jalur rempah yang ada di Indonesia menjadi faktor utama terciptanya kemajuan peradaban global hingga sekarang.
"Jalur rempah di Indonesia menjadi arena perdagangan beragam negara di dunia sehingga menimbulkan perpaduan segala budaya," ujar Nadiem melalui keterangan tertulis, Rabu (8/6/2022).
Menurut Nadiem, pelepasan Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 yang bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila memiliki makna bahwa kebhinekaan yang ada di Indonesia nyatanya mampu menjadi pemersatu serta menjadi karakter masyarakatnya.
Baca juga: Nadiem Lauching Wirausaha Merdeka dan Praktisi Mengajar, 2 Program Baru Flagship Kampus Merdeka
Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 bakal mengarungi lautan menuju Makassar, Baubau, Buton, Ternate, Tidore, Banda Neira, Kupang, dan kembali ke Surabaya pada 2 Juli nanti.
Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fathur Rokhman mengatakan Kemendibudristek berupaya membangkitkan lagi kecintaan generasi penerus bangsa melalui program ini.
“Dengan membawa generasi muda Indonesia melintasi daerah-daerah penghasil rempah, mereka akan mengetahui bahwa Indonesia banyak budaya terhimpun. Budaya-budaya tersebut meski berbeda tapi mampu menyatukan bangsa kita secara kuat," kata Fathur.
Baca juga: Mendikbudristek Nadiem: 8 dari 10 Perusahaan Kesulitan Dapat Lulusan Siap Kerja
Fathur mengatakan, Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 Kemendikbudristek dapat menjadi contoh unsur-unsur lainnya dalam menumbuhkan rasa mencintai keanekaragaman budaya di setiap daerah serta sejarahnya.
“Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 adalah gerakan melestarikan budaya Indonesia yang ada di setiap daerah penghasil rempah," ucap Fathur.
Jalur rempah yang dilewati, kata Fathur, dapat menunjukan kepada negara-negara di dunia bila Indonesia kaya dengan kekayaan alam yang berdampak melahirkan berbagai budaya nasional.