Analisa Soal Tiga ’King Maker’ Jadi Penentu Capres-Cawapres 2024, Jokowi Diprediksi Ada di Kubu KIB
Lembaga survei Poltracking Indonesia kembali mengeluarkan hasil survei internalnya menjelang pertarungan Pemilu 2024.
Editor: Malvyandie Haryadi

Sedangkan Anies mendapati perolehan cukup jauh dibawah Prabowo yakni 20,8 persen.
Untuk hasil lain jika Ganjar head to head dengan Anies, hasilnya Ganjar lebih unggul dengan perolehan suara 33,8 persen. Sementara Anies Baswedan mendapati perolehan suara 25, 2 persen.
Dalam surveinya Poltracking juga melakukan simulasi dengan memadukan nama tiga capres yang diunggulkan, yakni Ganjar, Prabowo, dan Anies, dengan pasangan cawapres.
Hasilnya, pasangan Ganjar dengan dan Menteri BUMN Erick Thohir memiliki elektabilitas sebagai capres-cawapres paling tinggi dibanding pasangan lainnya.
Berdasarkan hasil survei Poltracking, pasangan Ganjar-Erick memiliki elektabilitas 27,6 persen, mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani dengan elektabilitas sebesar 20,7 persen. "Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono 17,9 persen," kata Yuda.
Poltracking Indonesia juga membuat kombinasi pasangan lain. Hasilnya, Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno memiliki elektabilitas tertinggi dengan 26,7 persen.
Diikuti Prabowo-Erick meraih angka 22,5 persen, dan Anies-Puan meraih angka 12,2 persen.
Baca juga: Survei Poltracking: Ganjar Pranowo Unggul Saat Diduetkan dengan Erick Thohir Maupun Sandiaga Uno
Survei Poltracking ini digelar sepanjang 16-22 Mei 2022 dan melibatkan 1.220 orang sebagai responden.
Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error nya kurang lebih 2,9 persen. Sedangkan pengumpulan data, kata Hanta, dilakukan dengan cara wawancara langsung atau tatap muka.
Dalam kesimpulan surveinya Yuda juga memberikan analasisnya terkait adanya sosok berpengaruh besar atau Kingmaker dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Yuda menyebut berdasarkan kondisi peta politik yang diamatinya saat ini, termasuk sudah mulai terbentuknya koalisi-koalisi hingga pertemuan para petinggi partai politik, maka kata dia, akan terbentuk tiga poros capres-cawapres untuk pilpres mendatang.
Adapun poros pertama yakni PDIP karena memiliki presidential threshold (PT) tertinggi lebih dari 20 persen sehingga kata dia bisa mencalonkan sendiri.
"Jadi kalau PDIP ternyata hanya sendiri atau berdua dua koalisi saja kemungkinan potensinya kita 3 poros," ucap Yuda.
Poros kedua kata Yuda yakni Koalisi bentukan dari Partai Golkar, PAN, PPP yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).