Covid-19 Meningkat di Beberapa Negara, Luhut Sebut Positivity Rate Indonesia di Bawah Standar WHO
Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akhir-akhir ini terjadi kenaikan kasus covid-19 yang signifikan di beberapa negara lain
Penulis: Gita Irawan
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akhir-akhir ini terjadi kenaikan kasus covid-19 yang signifikan di beberapa negara lain.
Kenaikan kasus tersebut, kata dia, disebabkan oleh subvarian BA.4 dan BA.5.
Namun demikian, kata dia, positivity rate di Indonesia masih di bawah standar WHO.
"Meskipun kasus meningkat dalam seminggu terakhir, kabar baiknya positivity rate masih relatif lebih rendah di 1,44 % di bawah standar WHO yakni <5 % ," kata Luhut di akun Instagramnya, @luhut.pandjaitan, pada Sabtu (11/6/2022).
Baca juga: Luhut Apresiasi Film Ngeri Ngeri Sedap, Sebut Pas Menggambarkan Realita Keluarga
Merespons hal tersebut, sepulangnya dari kunjungan kerja di Bali kemarin, ia pun meminta dibuatkan Rakor Penanganan Covid-19.
Ia menjelaskan, setiap harinya ia juga selalu menerima perkembangan dari waktu ke waktu.
Namun demikian, kata dia, kali ini ia ingin mendengar langsung tentang kenaikan kasus dalam beberapa hari terakhir dan upaya apa yang semestinya segera dilakukan.
Pagi ini, ia juga mendengarkan dengan hati-hati langkah apa yang seharusnya dilakukan.
Ia mengatakan telah meminta pandangan para ahli dan juga Menteri terkait.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Beijing Kembali Naik, Shanghai Mulai Pengujian Massal
Luhut mengatakan telah mendapatkan informasi bahwa peningkatan kasus yang disebabkan oleh varian tersebut jauh lebih rendah dari Omicron dan dibandingkan momen Lebaran atau Natal berdasarkan pengalaman negara lain.
Selain itu, kata dia, kenaikannya juga relatif jauh lebih rendah.
"Kami sepakat akan menunggu hingga bulan Juli ini apabila kasus meningkat signifikan maka berbagai upaya mitigasi harus segera diberlakukan," kata dia.
Ia mengatakan hal yang menenangkan baginya ialah hasil serosurvey yang dilakukan di Jawa dan Bali berhasil melihat bahwa kadar antibodi masyarakat masih cukup tinggi.
"Namun, hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk kita berhenti melakukan langkah-langkah pencegahan," lanjut dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.