Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tingkatkan Kapasitas dan Mutu Benih, Kementan Dorong Peran Penangkar

Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menghasilkan benih unggul atau bermutu guna meningkatkan produksi pangan.

Editor: Content Writer
zoom-in Tingkatkan Kapasitas dan Mutu Benih, Kementan Dorong Peran Penangkar
dok. Kementan

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menghasilkan benih unggul atau bermutu guna meningkatkan produksi pangan. Salah satu yang memiliki peran dalam hal ini adalah penangkar benih.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus pada penanganan benih sebab benih merupakan penciri produksi dan pondasi pertanian. Dari benih yang baik, yang dihasilkan dari cara Good Agriculture Practice (GAP) yang baik akan menghasilkan produk yang baik pula.

"Kita dapat challenge dari Bapak Menteri Pertanian SYL terkait komoditas padi untuk meningkatkan angka produksi setiap tahunnya. Ini karena penduduk terus bertambah dan lahan terus berkurang akibat pembangunan jalan tol, real estate, pabrik dan lainnya. Pertemuan laju konversi lahan dan pertambahan penduduk inilah yang menjadi acuan kita," demikian ujar Suwandi dalam memberikan sambutan pada Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani Episode 485 yang bertema Penguatan Kapasitas Penangkar untuk Meningkatkan Penyediaan dan Mutu Benih, Jumat (10/06/2022).

Suwandi meminta agar sistem jaminan mutu benih dikawal secara ketat termasuk kualitas kemasan dan mengikuti kaidah-kaidah yang ditentukan serta stadarisasi agar diterapkan secara baik.

Menurutnya, disamping peningkatan produksi setiap tahun dan produktivitas minimal 6 ton/ha, Menteri SYL juga memberi challenge agar mampu berswasembada.

"Saya yakin, jika kita gunakan pupuk dan pestisida kimia dengan efisien, beralih ke pupuk organik dan menggunakan cara pengendalian OPT yang ramah lingkungan seperti Agen Pupuk Hayati yang bisa kita hasilkan sendiri, kita bisa hemat biaya produksi. Swasembada bukan hal yang tak mungkin, 3 tahun terakhir sejak 2019 sampai hari ini tidak ada lagi impor beras," terangnya.

Amiyarsi Mustika Yukti, dari Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura menjelaskan, benih dapat berkontribusi dalam upaya peningkatan produktivitas dengan syarat varietas sesuai dengan agroekosistem setempat, benih terjamin mutunya (seperti genetic, fisiologis, dan fisik), tepat waktu tanam dan lokasi serta tersedia dan mudah diakses dengan harga terjangkau.

Berita Rekomendasi

Kondisi saat ini varietas banyak dilepas tetapi hanya beberapa varietas saja yang berkembang dan ditanam petani.

"Hal ini disebabkan antara lain karena kurang sosialisasi, kualitas beras kurang sesuai dengan preferensi petani dan pedagang, alur produksi benih yang belum berjalan dengan baik, sehingga pada saat tertentu benih sumber tidak tersedia," ujarnya.

“Untuk benih bersertifikat harus memenuhi persyaratan teknis minimal, berlabel, pembinaan peredaran dilakukan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota yang membidangi Tanaman Pangan kepada Pengedar Benih dan peredaran diawasi oleh PBT yang berkedudukan di UPTD terhadap Pengedar Benih dan benih yang diedarkan," tambahnya.

Direktur Produksi PT. Sang Hyang Seri (SHS), Karyawan Gunarso menyebutkan, dengan adanya benih padi bermutu tinggi baik secara genetik, fisiologis, fisik dan patologis dipastikan dapat meningkatkan produksi padi dengan bibit unggul, tanaman yang unggul dan produksi yang unggul.

Hal tersebut akan berdampak pada ekonomi pertanian dan pangan, baik ekonomi petani, ekonomi pangan dan agribisnis pangan.

“Kinerja penangkaran benih padi SHS adalah resultan dari kapasitas perusahaan, kapasitas penangkar dan kapasitas tanah. Faktor pembatas kinerja penangkaran benih berbasis kemitraaan produksi adalah kapasitas petani penangkar sehingga diperlukan peningkatan kapasitas secara berkelanjutan," jelas Karyawan.

Sementara itu, perwakilan UPT PSBTPH Provinsi Jawa Timur, Yayak Rahman H menuturkan jumlah produsen benih di Jawa Timur mencapai 449 produsen, kebun dinas 77 produsen, BUMN 6 produsen dan swasta 366 produsen.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas