Jawaban Nasdem soal Tawaran PKB-PKS Gabung Koalisi Semut Merah
Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate membuka suara soal tawaran dari PKB-PKS untuk bergabung dalam koalisi 'Koalisi Semut Merah'.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate membuka suara soal tawaran dari PKB-PKS untuk bergabung dalam koalisi 'Koalisi Semut Merah'.
Johnny mengatakan, terkait ajakan tersebut masih bersifat perorangan dan sifatnya masih bagian dari ekspresi.
"Itu kan masih pendapat perorangan. Kita bicara ini adalah formal organisatoris, sedangkan pendapat para politisi sebagai bagian dari ekspresi dan manifestasi dari demokrasi. Silahkan saja," kata Johnny di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta, Senin (13/6/2022).
Menurutnya, pembicaraan terkait koalisi adalah hal yang serius dan bukan pendapat dalam rangka analisa politik.
"Tapi pembicaraan yang berkaitan dengan koalisi, itu pembicaraan yang serius," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika itu.
Sebelumnya, melansir KompasTV, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, pihaknya bersama PKB akan membuka komunikasi dengan partai Demokrat dan Nasdem untuk bergabung ke dalam "Koalisi Semut Merah", sebutan gabungan PKB dan PKS.
Diketahui, koalisi PKB dan PKS masih kurang memenuhi persyaratan untuk mengusung capres-cawapres di Pilpres 2024. Sebab, kedua partai politik (parpol) itu tak memenuhi persyaratan presidential threshold sebesar 20 persen atau 115 kursi parlemen.
Jumlah total kursi PKB dan PKS sebanyak 108 kursi dengan perincian 58 kursi PKB dan 50 kursi PKS. Artinya, masih kurang 7 kursi untuk bisa mencalonkan capres-cawapres di pesta demokrasi.
Baca juga: KIB Buka Pintu Koalisi dengan Parpol Mana Pun Termasuk Partai Non-Parlemen
"Artinya tinggal satu partai politik (untuk bergabung dalam koalisi). Ya kita lihat semoga berjalan panjang umur dan bisa bertahan. Kita siap dengan Demokrat, kita siap dengan Nasdem, kita siap dengan yang lain, enggak masalah," kata Habib Aboe kepada wartawan, Kamis (9/6/2022).
Selain itu, pihaknya juga tak menutup peluang bagi parpol yang sudah bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu untuk bergabung. Misalnya, seperti PAN atau Golkar.
"Kalau yang di Koalisi Indonesia Bersatu mau datang ke kami kami enggak menolak. Misal ketemu lagi PAN atau Golkar wah cocok nih barang," ujarnya.