2.00 Bibit Bakau Ditanam Tingkatkan Potensi Kawasan Wisata Mangrove
Penanaman bibit bakau bisa meningkatkan potensi ekowisata kawasan mangrove di kawasan pesisir.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan direct selling QNET bekerja sama dengan Kodim 1611 Badung melakukan penanaman 2.000 bibit bakau di Indonesia yang bertujuan untuk menjaga merawat dan melestarikan kawasan pesisir.
General Manager QNET Indonesia Ganang Rindarko mengatakan penanaman bibit bakau bisa meningkatkan potensi ekowisata kawasan mangrove.
“Kami memandang bahwa hutan bakau atau mangrove memiliki peranan penting, bukan hanya untuk mencegah abrasi tetapi jauh lebih dari itu, keberadaan hutan mangrove sangat penting bagi habitat beberapa spesies burung, kepiting dan hewan-hewan laut,” kata Ganang dikutip, Selasa (14/6/2022).
"Apabila ditata lebih baik lagi dengan menerapkan nilai-nilai ekonomi, hutan mangrove bisa menjadi kawasan wisata dimana akan melebarkan peluang pembukaan lapangan pekerjaan,” tambahnya.
Menurutnya, hal ini sekaligus mendukung Bali yang sedang berbenah dalam menyambut KTT G20 di mana salah satu agendanya adalah semua pemimpin negara G20 akan berkunjung ke hutan mangrove.
Baca juga: Cegah Erosi, Pulau Pari Kepulauan Seribu Ditanami 2.100 Bibit Pohon Bakau
“QNET ingin ikut membantu Bali dan pemerintah Indonesia dalam gambaran mengenai prestasi dan komitmen ekonomi hijau Indonesia yang dapat ditunjukkan kepada para anggota delegasi G20 pada KTT G20,” tegas Ganang.
Baca juga: 2.000 Bibit Mangrove Ditanam di Kapuk Muara Pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Komandan Kodim (Dandim) 1611 Badung, Kol. Inf Dodi Triyo Hadi mengatakan bahwa Indonesia akan menghadapi event KTT G20 pada bulan Oktober 2022.
Salah satu fokus dari pemerintah Indonesia adalah menunjukkan keseriusan Indonesia dalam merestorasi dan merehabilitasi hutan mangrove, hutan gambut dan lahan kritis sebagai komitmen yang kuat dalam persiapan menghadapi perubahan iklim.
Baca juga: Askrindo Lanjutkan Program Konservasi Mangrove di Kalimantan Barat
“Sinergitas antara QNET, RYTHM Foundation bersama Kodim 1611 Badung dalam rehabilitasi hutan mangrove di Bali sangat penting dilakukan dalam mendukung program Indonesia,” urai Dodi.
“Hutan mangrove mencegah abrasi dan bisa menghadirkan tempat wisata Bali serta meningkatkat roda ekonomi,” tukasnya.
Tanaman bakau yang tumbuh di pantai dapat melindungi dataran dari gelombang langsung dan mencegah erosi tanah lebih lanjut, yang dapat menyebabkan banjir dan degradasi habitat tumbuhan dan hewan.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas lahan mangrove di Provinsi Bali berkisar 2.143,97 hektar.
Di area ini, 263 hektar dataran pantai tidak memiliki tutupan yang layak dari pohon bakau.