Terobosan Andika Perkasa: Dorong Dokter TNI Ikut Pendidikan Spesialis, Keturunan PKI Boleh Masuk TNI
Inilah beragam terobosan yang dilakukan Jenderal Andika Perkasa: dorong dokter TNI ikut pendidikan spesialis hingga keturunan PKI boleh masuk TNI.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Daryono
1. Keturunan PKI Boleh Ikut Seleksi Prajurit TNI
Jenderal Andika Perkasa memperbolehkan keturunan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) mengikuti seleksi prajurit TNI.
Kebijakan ini, dikeluarkan Andika ketika dirinya memimpin rapat koordinasi penerimaan prajurit TNI tahun 2022 yang meliputi perwira prajurit karier, bintara prajurit karier, dan tamtama prajurit karier.
Dalam rapat bersama jajarannya, mulanya Andika menanyakan mekanisme seleksi, mulai dari tes mental, psikologi, akademik, kesamaptaan jasmani hingga kesehatan.
Selanjutnya, Andika mempertanyakan mengenai adanya ketentuan larangan “keturunan” dalam mekanisme penerimaan prajurit.
Hingga ia menyampaikan kebijakan baru, yakni memperbolehkan keturunan PKI mengikuti seleksi prajurit TNI.
2. Andika Perkasa Dorong Para Dokter TNI Ikut Pendidikan Spesialis
Sebelumnya, Jenderal Andika Perkasa mendorong dokter umum dari prajurit dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan TNI untuk dapat mengikuti pendidikan dokter spesialis.
Hal ini, untuk menindaklanjuti gagasan dari Unair yang menyatakan akan mempermudah pendidikan dokter spesialis untuk dokter umum dari prajurit dan ASN TNI.
Andika mengatakan, gagasan Universitas Airlangga tersebut dilatarbelakangi karena kurangnya jumlah dokter spesialis yang ada di Indonesia.
Untuk itu, pihaknya mendorong agar prajurit TNI dan ASN mengikuti pendidikan dokter spesialis yang disediakan Universitas Airlangga.
"Oleh karena itu, mumpung ada ide yang kreatif dari Universitas Airlangga untuk menambah mempercepat pendidikan dokter spesialis," ucap Andika dalam tayangan video di kanal YouTube-nya.
Jenderal Andika Perkasa pun meminta jajarannya untuk mendata rumah sakit TNI untuk dijadikan sebagai tempat praktik.
"Tugas berikutnya, adalah di rumah sakit mana di masing-masing angkatan yang bisa dijadikan tempat pendidikan. Pendidikan itu kan di Unair tapi praktiknya nanti akan dititipkan di rumah sakit kita," lanjutnya.