Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wapres Maruf Amin Minta Yayasan Wakaf Membantu Pemerintah Tangani Kemiskinan Ekstrem

Untuk menangani kemiskinan ekstrem yang harus selesai pada 2024, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menggandeng Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Wapres Maruf Amin Minta Yayasan Wakaf Membantu Pemerintah Tangani Kemiskinan Ekstrem
Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin saat menerima kunjungan Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai. Wapres menggandeng Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai untuk menangani kemiskinan ekstrem yang ditargetkan selesai pada 2024. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai membantu Pemerintah menangani masalah kemiskinan ekstrem.

Dirinya berharap yayasan wakaf dapat menyediakan pelayanan publik bagi masyarakat yang membutuhkan, baik pelayanan kesehatan ataupun pelayanan sosial.

"Saat ini ada banyak masyarakat Indonesia yang miskin atau miskin ekstrem. Ini menjadi tanggung jawab umat, apalagi jika sampai ada warga yang tidak bisa makan dan tidak bisa menyekolahkan anak," ujar Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Wapres Maruf Amin Targetkan Kemendes Hapus Desa Tertinggal pada 2024

Hal tersebut diungkapkan oleh Ma'ruf saat menerima kunjungan Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai.

Ma’ruf mengatakan pemerintah saat ini telah mengupayakan pemberdayaan dan perlindungan sosial.

Layanan itu melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

BERITA REKOMENDASI

Meski begitu, Ma'ruf mengatakan dukungan berbagai pihak dibutuhkan untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

“Namun, upaya tersebut tidak mungkin hanya digiatkan oleh pemerintah mengingat jumlah yang harus ditanggulangi terlalu banyak," ucap Ma'ruf.

Pihak perorangan dan lembaga yang memiliki kelebihan, kata Ma'ruf, berkewajiban memberikan pelayanan publik dalam rangka menghilangkan kemiskinan, termasuk kemiskinan kronis yang tentu memakan waktu bertahun-tahun.

“Pemerintah menargetkan penanganan kemiskinan ekstrem harus selesai pada 2024. Golongan miskin ekstrem ini memang harus dikeroyok secara bersama-sama," ucap Ma'ruf.

Baca juga: Natalius Pigai Soroti Pemberitaan Kemiskinan di Jakarta: Ada Apa Mendiskreditkan Anies Baswedan ?

Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai, Mohammad Syafiudin memohon kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk menghadiri acara pertemuan 210 sekolah Al Azhar di Indonesia secara hybrid.

Dirinya berharap Ma'ruf memberikan arahan kepada guru-guru dan karyawan yang berjumlah 700 orang agar memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai Islam wasathiyah dan Islam modern.

“Pengarahan bagi para guru ini penting karena lingkungan sekolah di bawah naungan Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai menempel atau bersebelahan dengan sekolah nonmuslim sehingga seluruh jajaran yayasan perlu mendapat pemahaman yang lebih baik," kata Syafiudin.

Baca juga: Natalius Pigai Beberkan Data Kemiskinan di Jakarta: Ada yang Tak Suka dengan Prestasi Anies Baswedan

Di kesempatan yang sama, Ketua Pembina Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai, Chaeruddin Mahiddin menyebutkan, selama pandemi pihaknya mengupayakan pelayanan kesehatan ke rumah karena masyarakat tidak bisa pergi berobat ketika sakit.

“Dengan mempertimbangkan stok dokter dan perawat yang ada tersebut, Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai akan mengembangkan rumah sakit dan layanan home care,” katanya.

Selain itu, Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai, lanjut Chaeruddin saat ini masih memiliki lahan yang bisa dikerjasamakan untuk membuka pertanian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas