Mendagri Tito Karnavian Minta Bantuan TNI untuk Cegah Konflik Jelang Pemilu 2024
Pesan itu disampaikan Mendagri saat memberi ceramah pada kegiatan Apel Komandan Satuan (AKS) TNI AD Terpusat Tahun Anggaran 2022, Kamis (23/6/2022).
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian berharap, jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dapat membantu mencegah potensi konflik dan penyaluran logistik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Pesan itu disampaikan Mendagri saat memberi ceramah pada kegiatan Apel Komandan Satuan (AKS) TNI AD Terpusat Tahun Anggaran 2022, Kamis (23/6/2022).
Mantan Kapolri itu mengatakan tahapan awal Pemilu telah dilaunching pada 14 Juni 2022 lalu, yang selanjutnya akan dilangsungkan tahapan pendaftaran peserta Pemilu.
Baca juga: Polri Bersama Dewan Pers Sepakat Cegah Polarisasi Saat Pemilu
Kondisi ini akan membuat suhu politik kian meningkat karena kandidat mulai menghimpun basis massa.
“Nah sehingga rekan-rekan sekalian memang ada beberapa problema yang perlu kita waspadai,” ujar Mendagri dalam keterangannya.
Mendagri menuturkan tak sedikit masyarakat yang masih bersifat pragmatis dan belum memahami esensi demokrasi.
Sikap ini akan berpengaruh terhadap maraknya praktik politik uang yang akan mengurangi nilai demokrasi, bahkan menjadi potensi konflik.
Belajar dari Pemilu sebelumnya, pesta demokrasi tersebut rawan menimbulkan polarisasi, politik identitas, dan maraknya berita bohong.
Dengan demikian, kata dia, dibutuhkan upaya untuk mengendalikan situasi tersebut.
“Perlu ada semacam cooling system, sistem untuk mendinginkan, perbedaan potensi konflik pasti akan ada, yang kita cegah adalah jangan sampai potensi itu menjadi konflik kekerasan yang menghancurkan antara anak bangsa,” pesan Mendagri.
Pengendalian tersebut, lanjut Mendagri, salah satunya membutuhkan peran dari jajaran TNI termasuk Polri yang merupakan bagian dari perekat bangsa.
Ini dilakukan salah satunya dengan memetakan daerah yang memiliki kerawanan konflik. Dengan begitu, dukungan pasukan dapat disesuaikan berdasarkan tingkat kerawanan tersebut.
Di lain sisi, dukungan TNI di bidang penyaluran logistik Pemilu juga dibutuhkan karena waktu penyediaan logistik begitu singkat.
Terlebih TNI memiliki banyak sarana dan prasarana, baik di udara, laut, maupun darat.
Tanpa dukungan TNI pendistribusian itu akan sulit berjalan cepat, mengingat kondisi geografis Indonesia yang begitu luas.
“Oleh karena itu (dukungan) distribusi logistik dari rekan TNI dan Polri seperti tahun-tahun sebelumnya di masa-masa sebelumnya sangat diperlukan,” tandas Mendagri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.