Pertemuan AHY-Prabowo Malam Ini Dinilai Sebagai Bagian dari Manuver Politik Jelang Pilpres 2024
Kendati saat ditanyakan adanya peluang Demokrat dan Gerindra berkoalisi, Ujang masih enggan berbicara lebih jauh.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin turut menyoroti rencana pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jumat (24/6/2022) malam ini.
Ujang menyatakan pertemuan antar elite parpol tersebut merupakan hal yang wajar dilakukan, terlebih kepada mereka yang memiliki keinginan atau potensi maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.
"Semuanya itu kan manuver-manuver dari para elite, dari para ketua umum partai terutama yang mereka punya potensi untuk menjadi capres ataupun cawapres maka ya harus sering bertemu dengan para ketua umum partai yang lain," kata Ujang saat dimintai tanggapannya, Jumat (24/6/2022).
Baca juga: Beredar Video Ganjar Bertemu AHY di Masjid, Tampak Pula Jusuf Kalla, Ini Penjelasan Jubir Demokrat
Oleh karenanya kata dia, beberapa pimpinan partai saat ini sudah mulai gencar melakukan kunjungan ke beberapa partai.
Terbaru, AHY mengunjungi NasDem Tower untuk bertemu Ketua Umum NasDem Surya Paloh pada Kamis kemarin. Hal itu semata kata Ujang, untuk mengeratkan hubungan antar parpol agar semakin mesra.
"Seperti AHY kemarin bertemu dengan Surya Paloh lalu nanti malam katakanlah ketemu dengan Prabowo Subianto jadi semuanya masih saling menjajaki masih saling mendekati kesamaan pandangan, kesamaan titik temu kesamaan persepsi," bebernya.
Terkait rencana pertemuan AHY dan Prabowo Subianto malam nanti, Ujang menilai kalau ini bagian dari silaturahmi politik sambil berupaya menjaga kemungkinan koalisi untuk Pemilu mendatang.
Atas hal itu, pria yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indonesia Political Review tersebut menilai kalau pertemuan malam nanti sah-sah saja dilakukan.
"Oleh karena itu ya saya lihat pertemuan AHY dengan Prabowo itu hal yang biasa saja dalam konteks silaturahmi politik karena dilakukan sama-sama menjaga kemungkinan untuk berkoalisi," ucapnya.
Kendati saat ditanyakan adanya peluang Demokrat dan Gerindra berkoalisi, Ujang masih enggan berbicara lebih jauh.
Dirinya melihat, kondisi politik ke depan masih sangat dinamis, terlebih jadwal pendaftaran pengusungan capres-cawapres masih terhitung lama.
"Apakah nanti bisa berkoalisi atau tidak ya tergantung, tergantung nanti kondisi dan keadaan di mana perkembangan politik menjelang pendaftaran di KPU nanti, Oktober 2023," tukas Ujang.
Diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan kembali merencanakan kunjungan atau silaturahmi politik pada Jumat (24/6/2022) ini.