Tito Karnavian Ajak KADIN Perkuat Ketahanan Pangan dan Energi RI
Tito Karnavian mengajak Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) bersama-sama dengan pemerintah memperkuat ketahanan pangan dan energi
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengajak Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) bersama-sama dengan pemerintah memperkuat ketahanan pangan dan energi.
Menurutnya, kunci utama untuk mewujudkan itu dengan menyediakan pangan yang cukup, mudah dijangkau oleh masyarakat, kualitas yang baik, dan layak dikonsumsi.
“Kita bisa bekerja sama pemerintah dan dunia usaha, terutama dunia usaha untuk memperkuat ketahanan pangan dan ketahanan energi kita,” kata Mendagri dalam acara Musyawarah Khusus Nasional (Munassus) KADIN tahun 2022 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Kamis (23/6/2022).
Mendagri menyampaikan, pandemi yang mulai melandai menjadi momentum untuk melakukan pemulihan.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 92,3 Triliun untuk Ketahanan Pangan 2022
Meskipun perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina memberikan dampak terhadap upaya pemulihan karena keduanya penghasil pangan dan energi.
Eks Kapolri itu mengungkapkan krisis pangan dan energi akan memberikan efek domino pada sektor lainnya, termasuk sektor keamanan karena terjadi demo di mana-mana yang berakhir pada krisis politik.
“Negara lain juga sudah terjadi seperti di Pakistan dan bahkan kalau ini berlanjut ini akan berdampak luas termasuk di Indonesia karena banyak negara sudah mulai menutup produksi pangannya untuk ekspor. Nah kita harus berusaha agar krisis pangan energi akibat perang Ukraina dan Rusia ini dapat kita atasi juga sama seperti kita menangani pandemi,” terangnya.
Dia mengingatkan, Indonesia merupakan negara besar nomor empat di dunia dan memiliki letak yang strategis untuk memproduksi pangan.
Mendagri menegaskan hal tersebut menjadi peluang, terlebih bagi anggota KADIN yang memiliki insting kewirausahaan, termasuk dalam hal produksi pangan seperti mengolah tanah yang kosong.
“Kalau teman-teman pengusaha (melihat) lahan kosong ini untuk udang, padi, gandum, banyak sekali. Nah di situlah kita minta pemerintah yang didominasi oleh birokrat ASN ini ya kita ngerti soal regulasi aturan, tapi kalau soal peluang lebih jagoan teman-teman pengusaha daripada kita. Di sinilah kita pada pengusaha untuk membantu memperkuat ketahanan pangan,” jelasnya.
Mendagri menegaskan pula, KADIN merupakan organisasi pengusaha yang menjadi mitra pemerintah dan diakui undang-undang.
KADIN memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian negara, yang sebagian besar produk domestik berasal dari swasta.
Oleh karena itu, ketika negara ingin melompat perekonomiannya, maka swasta harus diperkuat.
“Tunjukkan dengan kinerja agar publik melihat bahwa KADIN itu bukan hanya sekedar nama, tapi KADIN memberikan manfaat untuk rakyat dan untuk bangsa,” tandas Mendagri.