Ancaman Pasukan Gelap hingga Rudal Meledak, Keamanan Melekat Jokowi Diminta Waspadai 3 Hal Ini
Ridlwan Habib menyebut 3 risiko keamanan yang perlu diwaspadai Paspampres dan komunitas intelijen Indonesia yang mengawal Jokowi di Ukraina dan Rusia.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia terus menjadi sorotan.
Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib menyebut tiga risiko keamanan yang perlu diwaspadai Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan komunitas intelijen Indonesia yang mengawal.
Risiko pertama, kata dia, teori keamanan collateral damage atau dampak yang tidak disengaja.
Dia pun kemudian mencontohkan insiden ledakan yang terjadi di ibu kota Ukraina, Kiev, pada Minggu pagi tadi.
"Contohnya ada rudal jatuh 5 kilometer dari Istana Presiden (Ukraina) tentu kita tidak ingin, pada saat Jokowi dan (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky bertemu, hal seperti ini terjadi," ujarnya dalam program Kompas Petang KOMPAS TV, Minggu (26/6/2022).
Baca juga: Amankan Jokowi di Ukraina dan Rusia, Paspampres Bawa Senjata Laras Panjang dengan Amunisi Penuh
"Rudalnya belum tentu ditujukan kepada Presiden Jokowi. Akan tetapi karena berada di kota yang sama, terjadi collateral damage. Jadi ini ancaman risiko keamanan pertama yang primer harus diwaspadai oleh teman-teman yang melekat pada Jokowi," jelas Ridlwan.
Ancaman kedua, lanjut Ridlwan, Black Ops atau anonymous army, yakni adanya pasukan-pasukan gelap yang tidak ingin kunjungan Jokowi tersebut berhasil.
"Mereka kalau punya intensi jahat bisa berupaya jahat membatalkan pertemuan itu," tegasnya.
"Kemudian ancaman ketiga, yang ada di Moskow juga patut diwaspadai karena banyak juga pihak yang tidak menginginkan hubungan harmonis Jokowi-(Presiden Rusia Vladimir) Putin tetap terjaga," ungkap Ridlwan.
Seperti diberitakan, hari ini, Minggu (26/6/2022), Presiden Jokowi bertolak menuju sejumlah negara termasuk Ukraina dan Rusia, dua negara yang saat ini tengah berkonflik.
Sebanyak 39 personel Paspampres diberitakan mengawal kunjungan Presiden ke negara-negara tersebut.
Skenario keamanan kepala negara selama kunjungan pun sudah disiapkan dengan matang.
Komandan Paspampres Mayjen Tri Budi Utomo, pihaknya menyiapkan helm, rompi, hingga senjata laras panjang untuk pengamanan presiden.
"Perlengkapan pun kami sudah siapkan helm, rompi yang kemungkinan kalau memang berkenan digunakan untuk kesiagaan di sana kita juga sudah siapkan semuanya," ujar Tri dikutip dari Kompas.com, Kamis (23/6/2022).