Ketatnya Arab Saudi di Musim Haji Perdana Pasca Pandemi: Tak ada Kartu Dilarang Masuk Kota Mekkah
Di Madinah, Raudhah di Masjid Nabawi, menjadi satu kawasan yang kini masuk dalam kawasan terbatas.
Penulis: Aji Bramastra
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aji Bramastra dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Haji 2022 merupakan haji pertama yang digelar sejak pandemi Covid-19 menyapa dunia pada Desember 2019 lalu.
Musim haji yang sudah dinanti-nanti setelah dua tahun tak ada penyelenggaraan haji ini memang benar-benar istimewa dan berbeda dari tahun sebelumnya.
Bukan hanya soal jumlah jemaah yang jauh berkurang, tapi juga begitu ketatnya otoritas Arab Saudi di sana-sini.
Salah satu contohnya, adalah soal kartu tasrikh alias kartu izin untuk masuk ke sebuah daerah yang sengaja dibatasi.
Di Madinah, Raudhah di Masjid Nabawi, menjadi satu kawasan yang kini masuk dalam kawasan terbatas.
Raudah adalah tempat di mana makam Nabi Muhammad berada, salah satu tujuan yang paling didambakan para jemaah haji dari penjuru dunia.
Untuk masuk Raudhah tak bisa lagi sembarangan.
Jemaah harus punya surat tasrikh, bisa didapatkan lewat aplikasi online.
Kalau sudah punya pun, anda masih harus bersabar mengantre masuk.
Tasrikh ini dicatat dengan menggunakan nomor paspor.
Jadi, anda hanya bisa masuk ke Raudhah sekali saja, selama musim haji.
Asal tahu saja, kebijakan menyeleksi orang yang berhak memanjatkan doa di dalam makam Nabi Muhammad ini, baru berlaku pada musim haji 2022 ini.
Tak hanya Raudhah, akses masuk ke kawasan Kota Suci Mekkah juga makin ketat.
Pintu masuk Mekkah sudah ada cegatan, meski ibadah inti haji baru berlangsung pada 8 Juli 2022 mendatang.
Baca juga: Nasib Sarjaka Jemaah Haji asal Cakung: Tertabrak Mobil di Mekkah, Lengan Kiri Harus Dioperasi
Pos penjagaan juga ada di setiap miqat (tempat yang jadi batas jemaah haji untuk berniat umroh atau haji).
Di sana, mereka yang tak bisa menunjukkan kartu tasrikh, dilarang melanjutkan perjalanan ke Mekkah.
Hanya warga asli Mekkah yang diizinkan masuk tanpa kartu tasrikh.
"Kebijakan ini dilakukan agar Mekkah di musim haji tidak crowded, sehingga jalur-jalur yang ada bisa lebih lancar," kata Kepala PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Daerah Kerja Mekkah, Mukhammad Khanif.
Perbedaan perlakuan Arab Saudi dibanding tahun-tahun haji sebelumnya ini, membuat Khanif mengingatkan jemaah haji Indonesia.
Ia meminta agar jemaah tak pergi ke sebuah kawasan yang memerlukan akses kartu tasrikh alias kartu izin masuk.
"Jangan sampai ketika tidak ada izin untuk melakukan perjalanan jamaah haji juga mengalami kesulitan terkait pengamanan di jalan ini," kata Khanif.
Imbauan Khanif tak main-main.
Ia mengatakan, sempat ada satu rombongan jemaah yang tertahan gegara persoalan kartu tasrikh.
Jemaah itu tertahan cukup lama, sehingga harus dijemput oleh maktab jamaah haji yang bersangkutan.
Baca juga: Dua Jemaah Haji Indonesia Sempat Tertahan di Imigrasi Jeddah, Sidik Jari Mirip Punya Orang Lain
"Tapi Alhamdulillah sudah dapat diselesaikan. Ada kurang lebih 15 orang," ujar Khanif. (*)