Pengamat: Penunjukan Marsma Wahyu Sebagai Danpaspampres Bentuk Kepercayaan Tinggi dari Kepala Negara
Pengangkatan Marsma TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko menjadi Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspampres) menjadi sejarah di tubuh Paspampres.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengangkatan Marsma TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko menjadi Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspampres) menjadi sejarah di tubuh Paspampres Indonesia.
Marsma TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko menjadi perwira tinggi TNI AU pertama yang menempati jabatan Danpaspampres.
Sebelumnya jabatan paling tinggi perwira dari TNI AU di tubuh Paspampres adalah Wakil Komandan Paspampres.
Perwira TNI AU pertama yang menduduki jabatan Wakil Danpaspamres adalah Marsma TNI Deny Muis yang merupakan rekan satu leting dari Wahyu yakni AAU 1993.
Pengamat militer sekaligus Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas mengatakan, ada dua hal yang bisa diartikan dalam penunjukkan Wahyu.
Baca juga: Sosok Marsma Wahyu Hidayat, Perwira TNI AU Pertama yang Ditunjuk Jadi Komandan Paspampres
Pertama, kata dia, penunjukkan tersebut merupakan sebuah bukti adanya kesetaraan dalam tubuh Paspampres.
Dengan kata lain, lanjut dia, bahwa semua perwakilan matra, darat, laut, dan udara memiliki kesempatan yang sama untuk menjabat posisi Komandan Paspampres.
"Kedua, penunjukkan Wahyu juga merupakan sebuah bentuk apresiasi dan kepercayaan tinggi yang diberikan oleh seorang kepala negara," kata Anton ketika dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (29/6/2022).
Baca juga: Profil Marsma TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko, Komandan Paspampres yang Baru Pilihan Andika Perkasa
Sebab, lanjut dia, faktor yang ikut menentukan dalam penetapan seorang Komandan adalah rasa kenyamanan dan dapat dipercaya selain kapasitas dan kapabilitas individu.
"Dan tentu, hal tersebut adalah penilaian subyektif user dalam hal ini, Presiden. Apalagi, kalau melihat pembagian tugas, seorang wakil komandan Paspampres relatif lebih banyak ruang interaksi dengan Wakil Presiden daripada Presiden," kata dia.
Baca juga: Beredar Salinan Keputusan Panglima TNI Mutasi 180 Perwira, Danpaspampres Hingga Kepala BAIS Diganti
Karena itu, lanjut dia, tentu saja momen tersebut patut mendapat atensi dari pimpinan TNI AU.
"Bahwa Kopasgat, satuan elite matra udara harus terus dikembangkan, baik dari segi kapabilitas maupun juga kapasitas sehingga kualitas sebagai prajurit yang berkualifikasi pasukan khusus bisa terus terjaga," kata dia.
Profil Marsma TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko