Anis Matta Sebut Parpol yang Sibuk Bermanuver Jual Tiket Capres Telah Rusak Sistem Perpolitikan
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonensia Anis Matta menyentil sejumlah partai yang berkoalisi jelang pilpres 2024.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
Kedua partai ini juga sebelumnya telah memberi nama koalisi yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Meskipun koalisi tersebut juga belum resmi.
Kemudian selanjutnya ialah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.
Menurut Herry, PDIP akan berjuang sendiri.
Sebab partai berlambang banteng moncong putih itu merupakan satu-satunya parpol di parlemen yang bisa mengusung calon presiden (capres) tanpa perlu berkoalisi dengan parpol lainnya.
Meskipun tidak menutup kemungkinan partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri ini menjalin koalisi dengan partai lainnya.
Terakhir adalah poros koalisi yang dibentuk oleh NasDem dengan PKS dan Partai Demokrat. Herry berkata, ketiga partai ini bisa saja berkoalisi karena punya beberapa aspek kemiripan.
“Barangkali mengusulkan Anies-AHY atau win-win dari Salim Segaf Al Jufri dari PKS,” ucap Herry. “Jadi ada 3 sampai 4 poros lah.”
Sementara itu, Herry Mendrofa melihat adanya potensi koalisi antara Partai Nasional Demokrat (NasDem) dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sebagaimana diketahui, Sejumlah petinggi PKS bakal bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem di NasDem Tower, Rabu (22/6/2022) siang.
“Ada kemungkinan (berkoalisi). Kita harus ketahui bersama bahwa sampai saat ini pun belum ada yang namanya tahapan untuk mendaftarkan baik capres maupun cawapres. Jadi semua parpol sedang melakukan penjajakan koalisi,” kata Herry Mendrofa saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (21/6/2022).
Kendati adanya peluang koalisi antara NasDem dengan PKS, lanjut Herry, bisa jadi pula jika kedua partai tersebut ikut gerbong kerja sama yang dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra.
Meskipun peluang tersebut dinilai kecil karena Gerindra dan PKB sudah terang-terangan menyebutkan capres dan cawapres yang bakal diusung dari kedua parpol tersebut.
Bahkan, Herry menilai jika NasDem dengan PKS membentuk koalisi, maka Partai Demokrat pun bisa saja masuk ke dalam barisan itu.
“Jadi koalisinya akan terbentuk Nasdem dan PKS. Dan prediksi saya karena mungkin kurang ya PKS NasDem, ya akan ditambah dengan yang namanya Demokrat. Ini akan membangun koalisi baru,” ucapnya.