Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Bhayangkara, Ingat Sosok Jenderal Hoegeng Imam Santoso, Pernah Terima Uang Pensiun Rp 10 Ribu

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Polri selalu meneladani sosok Jenderal Hoegeng Imam Santoso.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Hari Bhayangkara, Ingat Sosok Jenderal Hoegeng Imam Santoso, Pernah Terima Uang Pensiun Rp 10 Ribu
IST
Almarhum Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso. Kapolri ke-5 yang menjadi panutan dan teladan bagi institusi kepolisian di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Jenderal Hoegeng Iman Santoso menjadi panutan dan teladan bagi institusi kepolisian di Indonesia.

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ke 5 tersebut dikenal sebagai sosok polisi yang sederhana dan dikenal anti suap.

Dalam peringatan Hari Bhayangkara ke 76, Polri menggelar Hoegeng Awards 2022 untuk meneladani sosok Jenderal Hoegeng.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Polri selalu meneladani sosok Jenderal Hoegeng dalam setiap aspek.

"Saya menanamkan nilai keteladanan beliau dan menjadikan arah, suatu teladan, bahwa Jenderal Hoegeng adalah sosok yang sangat tepat untuk menjadi teladan bagi Polri," kata Sigit dalam acara Hoegeng Awards 2022, di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (1/7/2022).

Baca juga: Tiga Anggota Polri Terima Penghargaan Hoegeng Awards 2022, Ada Polwan Binmas, Wakapolda dan Kapolda

" Bahwa anggota Polri semua adalah Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso, mantan Kapolri yang saat ini melegenda dan patut menjadi teladan bagi kita semua," lanjut Jenderal Sigit.

Berikut sekelumit tentang sosok Hoegeng Iman Santoso;

Berita Rekomendasi

1. Profil Hoegeng

Hoegeng lahir di Pekalongan, 14 Oktober 1921 dengan nama lengkap Hoegeng Imam Santoso.

Awal kariernya sebagai polisi diawali saat masuk Akademi Kepolisian di Yogyakarta.

Agresi Belanda menyebabkan akademi itu tidak jelas nasibnya.

Hoegeng mendapat tugas dari Kapolri saat itu, Soekanto untuk menyusun jaringan sel subversi, menghimpun informasi, hingga membujuk pasukan NICA untuk membela Indonesia.

Meski tidak digaji, Hoegeng menjalani tugasnya dengan rasa nasionalisme yang tinggi.

Dikutip dari Kompas.com, Hoegeng memutuskan melamar menjadi pelayan restoran yang biasa didatangi orang Indonesia dan orang Belanda bernama "Pinokio."

Baca juga: HUT ke-76 Bhayangkara, Polri Gelar Tabur Bunga di TMP Kalibata dan Makam Jenderal Hoegeng

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas