Viva Yoga Respons Pernyataan Politisi PDIP yang Sebut KIB Bakal Bubar Sebelum Pilpres: Kami Solid
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga merespons pertanyaan Politikus PDIP Effendi Simbolon yang menyebut KIB akan bubar sebelum pilpres 2024.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Malvyandie Haryadi
Effendi lantas membeberkan beberapa hal yang dinilainya menjadi kekurangan dari KIB.
Kata dia, KIB terbentuk tanpa membawa sosok atau figur yang akan diusung dalam pencapresan mendatang.
Dirinya lantas menganalogikan adanya posisi orang tua yang ingin menikahkan seorang anak, namun yang bersangkutan tidak memiliki atau tidak mempersiapkan anak tersebut.
"Ya, kita kalau mau ngawinin, anak kita yang dikawinin, masa anak orang dikawinin," kata Effendi.
Pernyataan ini juga sekaligus merespons terkait kabar bahwa salah satu kader PDIP yakni Ganjar Pranowo akan diusung oleh KIB pada Pilpres mendatang.
Dalam analoginya, dia menyatakan kalau sejauh ini sang orang tua dalam hal ini pihak partai belum menyetujui lebih jauh soal rencana pengusungan itu.
"Bukan. ada-ada aja politik Indonesia ini. Anak orang lu kawinin. Emang orang tuanya gimana? Orang tuanya aja enggak tahu. Itu analogis sederhana. Kita aja (PDIP) yang punya anak belum ada rencana nikah segala macam, ini orang lain lagi," beber dia.
Kendati saat ditanyakan siapa sosok yang paling potensi diusung oleh PDIP nantinya, Effendi menyebut hanya satu nama, yakni Puan Maharani.
Baca juga: Isu Ganjar, Risma, hingga Puan Bakal Diusung Capres oleh PDIP, Effendi Simbolon: Hanya Bu Puan
Pernyataan Effendi ini juga sekaligus menepis soal adanya kemungkinan tiga nama kader yang akan diusung oleh PDIP.
Beberapa nama yang dimaksud yakni Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini dan Puan Maharani.
"Enggak lah, satu, (hanya) bu Puan," ucap Effendi.
Dia juga menegaskan, nantinya Megawati Soekarnoputri sendiri yang akan memutuskan sekaligus mengumumkan nama Puan Maharani untuk maju sebagai capres.
Kendati sampai kapan waktunya, Effendi menyebut belum mengetahui secara detail.
"Sampai nanti diputuskan ibu Megawati. Enggak ada lagi nama lain. Bahwa nanti dicalonkan dengan siapa, itu kapan waktunya, itu (wewenang) ibu. Cuma pasca rakernas cuma Puan," tukas Effendi.