Mentan Monitor Penanganan dan Pelaksanaan Vaksinasi PMK di Kabupaten Sumedang
Pemerintah juga terus melakukan pengobatan dan penyemprotan kandang dengan desinfektan sebagai upaya penekanan penularan PMK.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan monitoring sekaligus menggelar vaksinasi hewan-hewan ternak di CJM Farm, Jalan Pamagersari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pelaksanaan vaksinasi ini merupakan rangkaian penanganan pemerintah dalam menekan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa selain vaksinasi pemerintah juga terus melakukan pengobatan dan penyemprotan kandang dengan desinfektan sebagai upaya penekanan penularan PMK.
"Alhamdulillah disini sapi yang sembuh dalam pengobatan yang dilakukan mencapai 98 persen. Intinya semua upaya ini merupakan perintah Bapak Presiden dan kami di Kementan bersama pemerintah daerah akan bekerja keras," kata SYL, Sabtu, 2 Juli 2022.
Mengenai hal ini, Mentan menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kontribusi besar semua pihak dalam menangani PMK. Di antaranya kolaborasi dengan Polri dan TNI yang membantu melakukan pengawasan.
Terimakasih kepada TNI, POLRI yang sudah turun tangan, khususnya satgas untuk penanganan PMK ini. Alhamdulillah ada 17 dokter hewan untuk membantu penanganan PMK ini," katanya.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat terhadap PMK di Kabupaten Sumedang.
Menurut dia, berdasarkan data yang ada total sapi yang sembuh PMK sudah mencapai 629 ekor. Sedangkan sapi mati 9 ekor dan sapi potong paksa mencapai 39 ekor. Adapun total keseluruhan sapi mencapai terkena pmk sebanyak 1800 ekor.
"Kita terus berupaya menangani PMK bersama-sama. Terimakasih kepada Bapak Menteri dan jajaran yang selama ini memberi perhatian khusus terhadap Kabupaten Sumedang," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, Moh Arifin Soedjayana, mengatakan bahwa upaya pemerintah pusat dalam menangani PMK dinilai sudah tepat, mengingat saat ini proses vaksinasi, pengobatan samapai penyemprotan desinfektan terus dilakukan.
"Gerak dan langkah cepat oleh pusat dan provinsi sudah berjalan dengan baik. Insya Allah Provinsi Jawa Barat mampu mengendalikan PMK. Bahkan sampai saat ini penjualan sapi jelang Idul adha masih stabil dan tidak berkurang, juga tidak naik," ujarnya.
"Hari ini saya mau katakan bahwa pemerintah baik dari provinsi, kabupaten dan kota benar-benar hadir di tengah kesulitan masyarakat. Bahkan pemerintah pusat sudah membantu mendampingi peternak di Jawa Barat," katanya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.