PDIP Gelar Konsolidasi di Sumatera Barat, Hasto Kristiyanto Bakar Semangat Kader Partai
Hasto Kristiyanto memimpin konsolidasi kader partai se-Sumbar dan membakar semangat juang kader demi memenangkan pemilu ketiga kalinya di tahun 2024.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memimpin konsolidasi kader partai se-Sumatera Barat, menyampaikan salam dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, serta membakar semangat juang kader demi memenangkan pemilu ketiga kalinya di tahun 2024.
Konsolidasi kader partai itu dilakukan di kantor DPD PDIP Sumatera Barat, di Kota Padang, Sabtu (2/7/2022) malam.
Ratusan pengurus dan kader PDIP Sumbar dipimpin ketuanya Alex Indra Lukman.
Hadir juga kader PDIP yang juga Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan.
Baca juga: Buntut Sindir KIB Akan Bubar, Politikus PDIP Diingatkan Tak Campuri Urusan Parpol Lain
"Sebelum berangkat ke sini, saya tadi menghadap ke Bu Mega. Bu Mega sampaikan salam kepada saudara sekalian, seluruh kader PDI Perjuangan di Sumatera Barat, dari pengurus DPD, DPC, ranting, hingga satgas partai," kata Hasto.
Kata Hasto, Mega menyampaikan bahwa semua kader pasti mengalami banyak tantangan di Sumatera Barat ini.
"Tapi Ibu Mega bilang anda tak sendiri. Karena kita adalah kesatuan kekuatan kebangsaan yang menyatu dari Aceh hingga Papua, menyatu di bawah panji-panji Nasionalis Soekarnois yang menjadikan rakyat sebagai inti kekuatan Partai," ujarnya.
Hasto lalu mengatakan bahwa semua pemimpin lahir dari proses ujian. Termasuk para kader partai. Bahkan sebagai bangsa, Indonesia mengalami gemblengan dan ditempa oleh revolusi
"Bung Karno dan Bung Hatta saja dibuang di masa penjajahan. Namun ketika mengalami hambatan, pemimpin takkan pernah hilang api perjuangannya," kata Hasto.
Hasto lalu memberi teladan dari Bung Karno, bagaimana saat pembuangan di Bengkulu, mengalami bagaimana susahnya kultur yang ada. Namun Bung Karno tak berhenti dan akhirnya memenangkan hati rakyat.
"Apa yang dilakukan Bung Karno dan Bung Hatta adalah kualitas seorang pemimpin yang tak berhenti bergerak di tengah kondisi apapun," kata Hasto.
Baca juga: KPU Sudah Buka Akses Sipol Pemilu 2024 untuk 30 Partai Politik, Berikut Daftarnya
Hasto juga menceritakan teladan kerja keras dari Ketua Umum Megawati. Di jaman Orde Baru, Megawati bergerak ke rakyat di bawah intaian mata-mata rezim.
"Layaknya tower telepon, apa yang dilakukan Bu Mega dengan keliling Indonesia melantik koordinator kecamatan, bagaikan memasang banyak tower signal. Hampir di seluruh Indonesia. Sehingga akhirnya di 1999 menjadi parpol pemenang pemilu," kata Hasto.
Dan intinya, sama seperti yang dilakukan Soekarno dan Megawati, kata Hasto, berpolitik itu adalah bergerak ke rakyat bukan ke elite.